Penyebab Setiap Unsur Mampu Membentuk Ikatan Kimia

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2022 22:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia, sumber foto Hans Reniers on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia, sumber foto Hans Reniers on Unsplash
ADVERTISEMENT
Ikatan kimia terjadi karena adanya gaya tarik-menarik yang kuat antara atom-atom di dalam molekul atau senyawa. Salah satu yang memiliki peran penting dalam pembentukan ikatan kimia adalah elektron. Karena dalam membentuk ikatan kimia maka molekul atau senyawa akan membutuhkan elektron untuk mencapai kestabilan di mana dalam hal ini yang cukup berperan adalah elektron valensi.
ADVERTISEMENT
Dalam mata pelajaran kimia pasti dijelaskan bahwa setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia karena memiliki kecenderungan membentuk konfigurasi gas mulia. Untuk mengetahui mengenai hal tersebut berikut adalah penjelasannya.

Penyebab Setiap Unsur Mampu Membentuk Ikatan Kimia

Ilustrasi setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia, sumber foto Vedrana Filipović on Unsplash
Setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia karena memiliki kecenderungan membentuk konfigurasi elektron gas mulia atau dalam bahasa kimia disebut dengan kaidah oktet. Dikutip dari buku Kimia karya Parning dkk, (2007) pengertian dari kaidah oktet adalah sistem empat pasang elektron valensi yang biasanya menunjukkan bahwa bangunan sistem ini adalah stabil dan tidak mudah bereaksi.
Dalam kaidah oktet juga menyatakan bahwa atom-atom cenderung bergabung bersama atau membentuk ion (melepaskan atau mengikat elektron), sedemikian hingga tiap-tiap atom memiliki elektron penuh dalam kelopak valensinya, membuat konfigurasi elektron atom tersebut sama dengan konfigurasi elektron pada gas mulia.
ADVERTISEMENT
Susunan elektron seperti gas mulia stabil karena memiliki semua orbital elektron yang penuh. Akibatnya, elektron di unsur gas mulia ini tidak mudah keluar, dan atom gas mulia juga tidak mudah menarik elektron. Sehingga gas mulia tidak mudah membentuk ikatan kimia, baik ikatan ion maupun kovalen, dan bersifat stabil.
Misalnya, kalsium (Ca) merupakan unsur dari golongan IIA, yang memiliki elektron valensi terluar sejumlah 2 buah, maka untuk mencapai konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia ini, kalsium akan melepaskan kedua elektron valensi, dan membentuk ion Ca2+.
Kalsium juga dapat bereaksi, misalnya dengan unsur oksigen, membentuk kalsium oksida (CaO) sehingga stabil dengan elektron digunakan bersama dalam ikatan kovalen antara kalsium dan oksigen.
Demikian adalah pembahasan mengenai setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia karena memiliki kecenderungan membentuk konfigurasi elektron gas mulia. (WWN)
ADVERTISEMENT