Konten dari Pengguna

Penyebab Terjadinya Tahun Kabisat Setiap 4 Tahun Sekali

Berita Terkini
Penulis kumparan
11 November 2024 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyebab Terjadinya Tahun Kabisat Setiap 4 Tahun Sekali - Sumber: pexels.com/@fotios-photos/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyebab Terjadinya Tahun Kabisat Setiap 4 Tahun Sekali - Sumber: pexels.com/@fotios-photos/
ADVERTISEMENT
Mungkin masih ada yang belum tahu penyebab terjadinya tahun Kabisat setiap 4 tahun sekali. Tahun Kabisat adalah istilah untuk menyebut tahun yang memiliki 366 hari, yang terjadi setiap empat tahun sekali.
ADVERTISEMENT
Ini terjadi sebagai bentuk penyesuaian untuk menjaga agar kalender tetap sinkron dengan pergerakan Bumi mengelilingi Matahari. Pada tahun Kabisat, bulan Februari akan memiliki 29 hari, bukan 28 hari seperti tahun biasa.

Penyebab Terjadinya Tahun Kabisat Setiap 4 Tahun Sekali

Ilustrasi Penyebab Terjadinya Tahun Kabisat Setiap 4 Tahun Sekali - Sumber: pixabay.com/qimono
Penyebab terjadinya tahun Kabisat setiap 4 tahun sekali yang utama adalah adanya perbedaan antara jumlah hari berdasarkan gerakan bumi. Jadi, jumlah hari yang dihitung dalam satu tahun kalender dengan jumlah hari yang sebenarnya dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Matahari.
Berdasarkan buku Ensiklopedia Pengukuran, Delik Iskandar, dkk, (2020), tahun kalender biasa terdiri dari 365 hari. Kalender ini berdasarkan sistem perhitungan waktu yang dipakai, yakni sistem Gregorian yang memperkirakan bahwa satu tahun terdiri dari 365 hari.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, fakta astronomi menunjukkan bahwa Bumi membutuhkan waktu sedikit lebih lama daripada 365 hari untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Matahari. Tepatnya sekitar 365,2422 hari (atau lebih tepatnya 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 45 detik). Ini adalah periode yang dikenal dengan istilah "tahun tropis".
Karena tahun kalender hanya terdiri dari 365 hari, maka terjadilah perbedaan antara jumlah hari dalam kalender dan waktu yang sebenarnya diperlukan oleh Bumi untuk satu kali putaran mengelilingi Matahari. Singkatnya, setiap tahun ada sekitar 0,2422 hari (sekitar 6 jam) yang tertinggal.
Jika tidak ada penyesuaian, perbedaan ini akan terus menumpuk setiap tahunnya. Nantinya akan menyebabkan ketidaksesuaian antara kalender dan pergerakan astronomi Bumi.
Untuk mengatasi perbedaan tersebut, setiap 4 tahun sekali, ditambahkan satu hari ekstra ke dalam kalender pada bulan Februari. Dengan begitu tahun tersebut memiliki 366 hari (tahun Kabisat).
ADVERTISEMENT
Ini dilakukan dengan cara menambahkan 1 hari pada bulan Februari, yang biasanya memiliki 28 hari, menjadi 29 hari pada tahun Kabisat.
Penambahan satu hari setiap 4 tahun sekali menjaga agar kalender kita tetap sinkron dengan posisi Bumi dalam orbitnya. Tanpa penyesuaian ini, musim akan bergeser secara perlahan setiap tahunnya.
Tahun Kabisat terjadi untuk mengkompensasi perbedaan antara jumlah hari dalam satu tahun kalender (365 hari) dan waktu yang sebenarnya dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan orbit mengelilingi Matahari (365,2422 hari). Inilah yang menjadi penyebab terjadinya tahun Kabisat setiap 4 tahun sekali. (DNR)