news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Peran Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Usaha Membebaskan Diri dari Penjajahan

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
9 November 2022 19:52 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bagaimana Persatuan dan Kesatuan Bangsa Berperan dalam Usaha Membebaskan Diri dari Penjajahan. (Foto: Nick Agus Arya | Unsplash.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bagaimana Persatuan dan Kesatuan Bangsa Berperan dalam Usaha Membebaskan Diri dari Penjajahan. (Foto: Nick Agus Arya | Unsplash.com)
ADVERTISEMENT
Salah satu gerakan persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dalam melawan kolonialisme adalah dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda. Peristiwa Sumpah Pemuda berpuluh-puluh tahun lalu menjadi salah satu tonggak dalam mencapai kemerdekaan tanah air. Sumpah Pemuda dilakukan oleh pemuda dan pemudi yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Adanya peristiwa bersejarah ini menyatukan seluruh pemuda dan pemudi untuk mengesampingkan perasaan sedaerah menjadi perasaan satu bangsa dan satu tanah air. Meskipun peristiwa ini menjadi salah satu hal terpenting bagi kemerdekaan Indonesia, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum tahu mengenai lahirnya Sumpah Pemuda. Lalu, bagaimana persatuan dan kesatuan bangsa berperan dalam usaha untuk membebaskan diri dari penjajahan?
ADVERTISEMENT

Peran Persatuan dan Kesatuan dalam Membebaskan Diri dari Penjajahan

Ilustrasi Peran Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Usaha Membebaskan Diri dari Penjajahan. (Foto: Hasyir Anshori | Unsplash.com)
Peran persatuan dan kesatuan bangsa dalam usaha untuk membebaskan diri dari penjajahan adalah lahirnya Sumpah Pemuda. Apa itu peristiwa Sumpah Pemuda?
Mengutip buku dengan judul Menggali Pondasi Karakter Bangsa Dengan Semangat Sumpah Pemuda karya Yulies Tiena M, dkk (2021:68), teks Sumpah Pemuda di atas merupakan janji yang diikrarkan oleh Pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta pada Kongres Pemuda Kedua.
Gagasan Sumpah Pemuda digagas oleh PPPI atau Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia dan dihadiri oleh berbagai organisasi kepemudaaan. Organisasi-organisasi kepemudaan berbasis daerah yang hadir di antaranya adalah Sekar Rukun, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Java, Jong Bataks Bond, Jong, Sumatranen Bond, Pemoeda Indonesia, dan lain sebagainya. Kongres Pemuda ini diselenggarakan selama dua hari di tiga rapat yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Rapat pertama pada Kongres Pemuda diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond di Jakarta. Soegondo yang merupakan salah satu tokoh penting dalam kongres ini memiliki harapan bahwa adanya Kongres Pemuda dapat memperkokoh semanagat persatuan para pemuda di Indonesia. Pada rapat pertama ini Moh. Yamin juga mengemukakan mengenai arti dan hubungan dari persatuan dengan para pemuda.
Rapat kedua diselenggarakan keesekon harinya, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop. Pembahasan pada rapat kali ini seputar Pendidikan. Pembicara pada rapat ini adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro. Kedua tokoh tersebut memiliki pendapat bahwa setiap anak Indonesia harus memiliki pendidikan kebangsaan.
Sementara rapat ketiga dan terakhir, Soenario menjelaskan betapa pentingnya demokrasi serta nasionalisme. Sementara Ramelan mengungkapkan bahwa Gerakan kepaduan tersebut tidak bisa dilepaskan dari pergerakan nasional. Pada rapat ini diumumkan hasil kongres, yang salah satunya adalah teks Sumpah Pemuda yang besiri janji para pemuda dan pemudi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Apa peran persatuan dan kesatuan bangsa dalam usaha untuk membebaskan diri dari penjajahan? Jawaban yang tepat adalah salah satunya dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda. Sebab peristiwa ini menghapus rasa kedaerahan dan menyatukan para pemuda pemudi di Indonesia. (FAR)