Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Perang Pattimura: Tokoh, Penyebab, dan Sejarah yang Tidak Boleh Dilupakan
22 Juli 2023 20:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perlawanan ini dipimpin Thomas Matulessy atau dikenal sebagai Kapitan Pattimura. Oleh karena itu, meletuslah perang yang disebut dengan Perang Pattimura.
Tokoh Perang Pattimura
Selain Kapitan Pattimura , salah satu tokoh pada Perang Pattimura adalah Kapitan Paulus Tiahahu (Ayah Christina Martha Tiahahu) yang tertangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Tokoh Perang Pattimura lainnya yaitu Christina Martha Tiahahu yang akhirnya juga tertangkap. Christina tidak dihukum mati, tetapi dibuang bersama 39 orang lainnya ke Jawa untuk melaksanakan kerja rodi.
Para tokoh pejuang dalam Perang Pattimura lainnya yang ditangkap oleh Belanda, yaitu Anthony Rhebok, Philip Latumahina, dan Said Parintah. Semuanya harus berakhir di tiang gantungan di depan Benteng Nieuw Victoria, Kota Ambon.
Penyebab Perang Pattimura
Bangsa Eropa, seperti Inggris, Belanda, Portugis, dan Spanyol datang ke Maluku sekitar abad 16 - 17 M untuk mencoba merebut kekuasaan dagang di wilayah tersebut. Pada awal abad 19, Maluku sempat berada di bawah kekuasaan Inggris.
ADVERTISEMENT
Tak lama berselang, Maluku kembali berada di bawah kekuasaan Belanda. Hal tersebut dikarenakan Inggris telah menandatangani Perjanjian Traktat London. Perjanjian tersebut berisi Inggris menyerahkan wilayah kekuasaan Indonesia kepada Belanda.
Alasan munculnya perlawanan masyarakat Maluku terhadap Belanda pada 1817 salah satuya adalah tindakan semena-mena dari Residen Saparua, Van den Berg, yang membawa penderitaan bagi rakyat Maluku.
Rakyat Maluku saat itu diwajibkan untuk menyiapkan perahu (orambai). Perahu tersebut digunakan untuk memenuhi keperluan administrasi dan militer Belanda tanpa diberi bayaran.
Selain itu, rakyat Maluku juga diharuskan untuk menyerahkan ikan asin, kopi, dan hasil laut lainnya kepada Belanda. Melalui pelayaran Hongi di Maluku, Belanda juga melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Sejarah Perang Pattimura
Mengutip dari buku berujudul Xplore Ulangan Harian SMA/MA IPS Kelas 11, Muslihun (2020, 300), latar belakang Perang Pattimura berawal dari kedatangan bangsa barat ke tanah Maluku untuk melakukan perdagangan.
ADVERTISEMENT
Maluku menjadi salah satu daerah yang banyak dituju orang-orang Eropa karena kaya akan hasil alam. Hasil alam yang melimpah membuat Maluku mendapat julukan “Mutiara dari Timur”.
Kekayaan hasil alam yang ada di dalamnya membuat bangsa Eropa datang berbondong-bondong ke tanah Maluku. Kedatangan orang-orang Eropa awalnya hanya untuk berdagang saja
Namun, seiring berjalannya waktu bang Eropa semakin berkuasa dan membuat masyarakat Maluku semakin sengsara. Ketidakadilan yang dialami rakyat Maluku membuat banyak pemuda Maluku melakukan serangkaian pertemuan rahasia.
Pertemuan tersebut diadakan di Pulau Haruku, pulau yang dihuni umat Islam. Selain itu, pertemuan rahasia ini juga diadakan di Pulau Saparua (pulau yang dihuni umat Kristiani).
Dalam pertemuan tersebut disimpulkan bahwa rakyat Maluku tidak ingin menderita dan akan melakukan perlawanan. Maka dari itu, Thomas Matulessi atau yang kemudian dikenal sebagai Pattimura dipercaya sebagai pemimpin.
ADVERTISEMENT
Penunjukkan tersebut dikarenakan Pattimura pernah bekerja di dinas angkatan perang Inggris. Dari pengalamannya tersebut, diharapkan dapat menguntungkan rakyat Maluku.
Perang Pattimura disebabkan oleh pemberlakuan penyerahan hasil bumi dan monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan oleh Belanda. Semoga masyarakat Indonesia terus mengenang peristiwa ini sebagai salah satu peristiwa bersejarah yang penuh pengorbanan dan keberanian dari Masyarakat Maluku. (Gin)