Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perasaan Rakyat Indonesia Ketika Mendengar Berita Proklamasi
6 Februari 2023 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan salah satu peristiwa penting dan bersejarah bagi bangsa ini. Dengan adanya proklamasi kemerdekaan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah lepas dari segala bentuk penjajahan. Perasaan rakyat Indonesia ketika mendengar berita proklamasi adalah senang dan bahagia, berikut penjelasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Perasaan Rakyat Indonesia Ketika Mendengar Berita Proklamasi
17 Agustus 1945 adalah hari yang sangat bersejarah bagi rakyat Indonesia. Pada hari itu, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, memastikan bahwa negara ini tidak lagi berada di bawah penjajahan bangsa manapun.
Dikutip dari buku Sejarah karya Anwar Kurnia dan Moh. Suryana, (Ghalia Indonesia) dijelaskan bahwa sejak pagi sebelum pembacaan teks proklamasi kemerdekaan beberapa pemuda telah disibukkan dengan agenda penyebarluasan berita kemerdekaan Indonesia.
Salah satu penyebaran berita proklamasi yang sangat efektif adalah melalui media siaran radio. Seiring berjalannya waktu seluruh rakyat Indonesia mengetahui bahwa Indonesia telah merdeka. Bukan hanya rakyat Indonesia, berita kemerdekaan juga mulai terdengar di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Perasaan rakyat indonesia ketika mendengar berita proklamasi adalah senang dan gembira, karena ini merupakan keinginan dari seluruh rakyat Indonesia. Semenjak mendengar berita proklamasi, sebagian besar rakyat Indonesia menyambut dengan penuh antusias.
Di mana-mana rakyat meneriakkan pekik 'merdeka' baik secara lisan maupun tulisan sebagai ungkapan kegembiraan dan sekaligus kesiapan menanggung resiko menghadapi kekuatan Jepang maupun Sekutu.
Dalam situasi seperti itu, mereka merasa berada dalam ikatan satu bangsa Indonesia dan negara Republik Indonesia. Tidak ada perbedaan karena jabatan, kekayaan, sikap politik, agama, atau suku bangsa. Sikap rakyat yang merespons positif berita proklamasi ini tidak saja terjadi di ibu kota pemerintahan, tetapi juga di kota-kota besar di luar Pulau Jawa.
Meski demikian, ada sebagian kecil daerah yang masih ragu-ragu menerima kabar kemerdekaan, karena masalah sulitnya komunikasi dan kuatnya tekanan serta pengaruh Jepang atau Sekutu. Tetapi akhirnya, berita kemerdekaan lambat laun dapat diterima di seluruh pelosok Nusantara.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 sangat mempengaruhi perasaan rakyat Indonesia. Mereka merasa bahagia, bangga, memiliki harapan dan semangat untuk memajukan negara, serta memiliki perasaan persatuan yang kuat.
Hari ini, rakyat Indonesia masih merayakan hari kemerdekaan dengan bangga dan memperingati perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan. (WWN)