Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Perbedaan Antara Hukuman, Konsekuensi, dan Restitusi dalam Pendidikan
24 Mei 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam pendidikan, hukuman, konsekuensi, dan restitusi memiliki peran yang sangat penting dan berbeda. Ketiga hal tersebut digunakan untuk mendisiplinkan siswa sekaligus membuat lingkungan belajar positif. Apa perbedaan antara hukuman, konsekuensi, dan restitusi?
ADVERTISEMENT
Ketiga pendekatan tersebut dapat digunakan oleh guru untuk menangani para siswa. Pendekatan tersebut dapat membantu siswa untuk memahami kesalahan dan sebagai proses belajar.
Apa Perbedaan Antara Hukuman, Konsekuensi, dan Restitusi?
Dikutip dari Kajian Filsafat dalam Praktik Pendidikan, Lestari, dkk (2023:75), kesalahan pemahaman tentang disiplin, perbedaan hukuman, konsekuensi, dan restitusi masih banyak terjadi di sekolah. Hal ini membuat guru perlu untuk memahami ketiga pendekatan tersebut.
Hukuman digunakan untuk menegakkan keadilan, konsekuensi yang logis akan membantu siswa untuk belajar dari tindakan mereka sendiri, sedangkan restitusi dapat memperkuat nilai tanggung jawab serta pemulihan.
Apa perbedaan antara hukuman, konsekuensi, dan restitusi? Berikut penjelasannya.
1. Hukuman
Hukuman dalam dunia pendidikan merupakan tindakan yang dilakukan oleh pengajar atau sekolah sebagai bentuk tanggapan atas perbuatan siswa yang melanggar aturan atau norma. Hukuman dilakukan dengan tujuan utama untuk menghentikan perilaku negatif siswa.
ADVERTISEMENT
Hukuman bisa diberikan dalam berbagai bentuk seperti teguran, penalti, pengurangan nilai, dan sebagainya. Hukuman-hukuman tersebut akan memberikan efek jera pada siswa.
2. Konsekuensi
Konsekuensi merupakan hasil dari tindakan yang dilakukan oleh siswa tanpa keterlibatan guru. Dalam pendidikan, konsekuensi sifatnya logis dan berhubungan langsung dengan tindakan siswa.
Contohnya adalah seorang siswa sering membolos sekolah, konsekuensi logisnya adalah siswa tersebut tidak siap untuk ikut ujian karena tidak memahami materi pelajaran. Konsekuensi membuat siswa memahami hubungan sebab-akibat antara tindakan mereka sendiri dan akibat yang dihasilkan.
3. Restitusi
Dalam dunia pendidikan, restitusi merupakan upaya untuk memperbaiki kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh tindakan siswa. Restitusi fokus pada pemulihan dan tanggung jawab serta mendorong siswa untuk memperbaiki situasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Misalnya, seorang siswa merusak properti yang ada di sekolah. Restitusinya dapat berupa perintah untuk memperbaiki atau mengganti properti tersebut atau siswa diminta melakukan pelayanan yang memberikan manfaat bagi komunitas sekolah.
Restitusi akan membantu siswa untuk memahami konsekuensi sosial dan moral dari tindakan yang mereka lakukan sekaligus mengembangkan empati serta kesadaran sosial.
Baca juga: Lima Posisi Kontrol Kita sebagai Guru
Demikian penjelasan dari pertanyaan “Apa perbedaan antara hukuman, konsekuensi, dan restitusi?”. Dengan memahami perbedaan tersebut, guru dapat menggunakan pendekatan yang paling sesuai untuk mendisiplinkan siswa. (KRIS)