Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan antara Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern
22 Juni 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Imperialisme, baik kuno maupun modern, merupakan upaya memperluas kekuasaan terhadap negara lain. Sebagai salah satu negara yang pernah dijajah negara lain, penting untuk dapat jelaskan perbedaan antara imperialisme kuno dan imperialisme modern.
ADVERTISEMENT
Meskipun memiliki hal yang sama, yakni dominasi dan kontrol, terdapat perbedaan signifikan antara imperialisme kuno dan modern dalam hal tujuan, metode, dan dampak yang ditimbulkan. Informasi ini sangat berguna agar suatu negara tidak terkena dari salah satunya.
Jelaskan Perbedaan antara Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern! Ini 3 Perbedaannya
Mengutip dari buku Pengetahuan Sosial Sejarah 2, Drs. Tugiyono Ks., dkk, (2004), imperialisme adalah nafsu untuk memperluas wilayah dengan menguasai negara lain. Berdasarkan perkembangannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kuno dan modern.
Adapun penjelasan jika diminta jelaskan perbedaan antara imperialisme kuno dan imperialisme modern, sebagai berikut.
1. Tujuan dan Pendekatan
Imperialisme kuno, ditandai dengan konsep 3G (Gold, Glory, dan Gospel), bertujuan utama untuk memperoleh kekayaan, memperluas wilayah, dan menyebarluaskan agama serta nilai budaya negara penjajah.
ADVERTISEMENT
Fokus utama adalah pada perdagangan bahan baku berharga, seperti rempah-rempah dan emas, serta peningkatan prestise nasional melalui ekspansi politik.
Sedangkan imperialisme modern lebih terfokus pada aspek ekonomi dan politik. Tujuannya adalah untuk mengamankan akses terhadap sumber daya alam dan membuka pasar baru.
Ekspansi ekonomi dilakukan melalui investasi modal besar dan pengembangan infrastruktur di negara jajahan. Sementara pengaruh politik dijaga melalui dukungan terhadap rezim yang pro-negara penjajah.
2. Metode Implementasi
Imperialisme kuno dikenal dengan pendekatan militeristik dan kolonisasi langsung. Penaklukan militer digunakan untuk menguasai wilayah baru, sementara pendirian koloni menjadi strategi utama untuk mengendalikan pemerintahan, ekonomi, dan sosial politik.
Sedangkan imperialisme modern lebih cenderung menggunakan pengaruh ekonomi dan politik yang lebih halus. Dominasi ekonomi dilakukan melalui investasi besar-besaran, pemberian pinjaman, dan kontrol terhadap sektor kunci dalam perekonomian negara jajahan.
ADVERTISEMENT
3. Dampak yang Ditimbulkan
Imperialisme kuno sering kali meninggalkan dampak eksploitasi ekonomi yang parah terhadap penduduk lokal, dengan memanfaatkan sebagai tenaga kerja murah atau sumber daya yang dieksploitasi.
Budaya lokal juga sering kali terdesak atau tergantikan oleh budaya negara penjajah, yang dapat menyebabkan kerusakan budaya yang signifikan. Struktur sosial tradisional pun sering berubah secara radikal untuk memenuhi kebutuhan administratif dan ekonomi.
Di sisi lain, imperialisme modern sering kali menghasilkan ketergantungan ekonomi yang mendalam terhadap negara penjajah. Negara jajahan sering kali terjebak dalam utang yang besar dan bergantung pada ekspor sumber daya alam tanpa adanya pengembangan ekonomi lokal yang signifikan.
Pembangunan yang tidak merata juga sering terjadi, dengan infrastruktur yang dibangun lebih mendukung kepentingan negara penjajah daripada kebutuhan lokal, yang menciptakan ketimpangan sosial dan politik yang memicu perlawanan nasionalis.
ADVERTISEMENT
Baik imperialisme kuno maupun modern, memiliki perbedaan dalam cara mencapainya dan dampaknya terhadap negara yang dijajah. Semoga dengan artikel di atas pembaca dapat paham dan jelaskan perbedaan antara imperialisme kuno dan imperialisme modern. (RIZ)