Konten dari Pengguna

Perbedaan Halusinasi dengan Waham dalam Ilmu Psikologi dan Kejiwaan

Berita Terkini
Penulis kumparan
29 Juli 2023 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jelaskan perbedaan halusinasi dengan waham. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Jelaskan perbedaan halusinasi dengan waham. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu psikologi dan kejiwaan, terdapat sejumlah masalah kesehatan mental yang perlu diketahui masyarakat sebagai langkah pencegahan. Termasuk halusinasi dan waham yang familiar bagi masyarakat umum. Meski begitu, tak banyak orang yang bisa jelaskan perbedaan halusinasi dengan waham.
ADVERTISEMENT
Padahal secara konsep, keduanya memiliki makna yang berbeda. Bahkan dalam ilmu psikologi dan kejiwaan sendiri, halusinasi dan waham memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Hal inilah yang membuat terapi dan pengobatan yang dilakukan juga berbeda.

Perbedaan Halusinasi dengan Waham

Jelaskan perbedaan halusinasi dengan waham. Sumber: pexels.com
Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai perbedaan halusinasi dengan waham yang menarik untuk diketahui.

1. Halusinasi

Mengutip dari buku Keperawatan Jiwa, Agus Ari Pratama dan Amalia Senja (2023:71), halusinasi adalah gangguan atau perubahan persepsi di mana pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Jadi, orang yang mengalami halusinasi akan membuat dirinya seolah bisa mendengar, melihat, mencium, dan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Berbeda dengan ilusi yang berasal dari kesalahan persepsi panca indera, halusinasi justru diciptakan oleh pikiran seseorang tanpa sumber yang nyata.
ADVERTISEMENT
Contohnya saat seseorang melihat atau mendengar sesuatu yang nyatanya hal tersebut tidak ada atau tidak bisa dilihat orang lain. Kondisi seperti ini bisa disebut sebagai halusinasi karena orang tersebut merasa mendengar bisikan atau suara orang lain yang berbicara kepadanya. Padahal tidak ada orang di sana.

2. Waham

Waham atau yang kerap disebut delusi adalah salah satu gejala khas dari gangguan mental, seperti skizofrenia, psikosis, gangguan bipolar, gangguan kepribadian, dan demensia. Akan tetapi, waham juga dapat dialami oleh orang yang depresi atau memiliki penyakit parkinson.
Orang yang menderita waham tidak bisa membedakan hal yang nyata dan tidak. Makanya, mereka sering kali akan menganggap apa yang dialami, dilihat, atau didengarnya itu memang benar-benar terjadi dan dapat menyakinkan orang lain bahwa hal tersebut adalah fakta.
ADVERTISEMENT
Waham ini juga terbagi ke dalam beberapa macam, seperti waham paranoid, waham bizzare, waham kebesaran, erotomania, dan waham somatik. Adapun contoh dari delusi paranoid adalah seseorang merasa ada orang lain yang membenci atau ingin menyakiti mereka, padahal sebenarnya tidak ada.
Setelah menyimak informasi di atas, tentunya kini sudah bisa jelaskan perbedaan halusinasi dengan waham yang sesuai dalam ilmu psikologi dan kejiwaan, kan? (Anne)