Konten dari Pengguna

Perbedaan Manajemen Risiko dan Asuransi dalam Dunia Bisnis

Berita Terkini
Penulis kumparan
6 Oktober 2023 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perbedaan Manajemen Risiko dan Asuransi, Sumber: Unsplash/Towfiqu Barbhuiya
zoom-in-whitePerbesar
Perbedaan Manajemen Risiko dan Asuransi, Sumber: Unsplash/Towfiqu Barbhuiya
ADVERTISEMENT
Manajemen risiko dan asuransi sering dianggap sama. Padahal keduanya merupakan hal yang berbeda dalam dunia bisnis. Itulah mengapa perbedaan manajemen risiko dan asuransi perlu dibahas.
ADVERTISEMENT
Pembahasan tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi para pekerja pemula di bidang yang berkaitan dengan manajemen risiko dan asuransi. Selain itu, masyarakat umum juga bisa mempelajarinya untuk menambah wawasan.

Perbedaan Manajemen Risiko dan Asuransi

Perbedaan Manajemen Risiko dan Asuransi, Sumber: Unsplash/Vlad Deep
Manajemen risiko dan asuransi merupakan dua istilah yang sering digunakan dalam konteks yang serupa. Bagaimanapun juga, kedua istilah tersebut mempunyai perbedaan. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai perbedaan manajemen risiko dan asuransi.

1. Manajemen Risiko

Mengutip buku Manajemen Risiko, Siska Yuli Anita, dkk (2023: 28), menurut Fahmi (2010), manajemen risiko ialah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang tindakan-tindakan organisasi dalam mengatasi masalah berbasis manajemen yang sistematis serta menyeluruh.
Dalam ilmu ini, ada berbagai proses yang harus dilalui sehingga suatu instansi bisa mengambil tindakan yang tepat. Proses tersebut meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, dan mengendalikan risiko itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari adanya manajemen risiko adalah meningkatkan keefektifan dan efisiensi setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh suatu instansi. Dengan demikian, instansi tersebut tidak mengalami kerugian yang berlebihan saat menjalankan kepentingannya.
Saat ini, divisi manajemen risiko telah dimiliki oleh berbagai instansi. Dengan demikian, orang-orang yang berada di dalamnya bisa lebih fokus untuk melakukan tindakan yang tepat untuk mengendalikan risiko kegiatan di perusahaan.

2. Asuransi

Menurut buku Asuransi Syariah, Moh. Muklis Sulaeman, dkk (2023: 1), secara sederhana, asuransi ialah pertanggungan yang diberikan perusahaan kepada nasabah yang membayarkan iuran.
Sistem kerja asuransi ini dimulai dari penawaran produk, perjanjian antara nasabah dan penyedia asuransi, pembayaran premi, hingga klaim asuransi itu sendiri jika memenuhi syarat.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa asuransi memiliki sistem atau proses yang berbeda dengan manajemen risiko. Bagaimanapun juga, asuransi merupakan salah satu cara perusahaan untuk mengantisipasi risiko yang ada. Jadi, kepemilikan asuransi merupakan tindakan yang ada di dalam manajemen risiko itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan perbedaan manajemen risiko dan asuransi di atas dapat diketahui bahwa dalam dunia bisnis, dua istilah ini tidaklah sama. Hal ini disebabkan manajemen risiko adalah suatu disiplin ilmu yang memiliki beragam proses dan kepemilikan asuransi adalah salah satu tindakan dalam proses tersebut. (LOV)