Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pergerakan Nasional di Indonesia Dipelopori oleh Golongan Apa?
7 Maret 2024 21:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pergerakan nasional adalah suatu gerakan atau rangkaian upaya yang dilakukan oleh suatu bangsa untuk mencapai kemerdekaan dan kedaulatan politik, ekonomi, dan sosial. Pergerakan nasional di Indonesia dipelopori oleh golongan terpelajar.
ADVERTISEMENT
Tujuan utama pergerakan nasional adalah meraih kemerdekaan dan menegakkan kedaulatan negara. Pergerakan nasional muncul sebagai respons terhadap penjajahan atau dominasi asing yang dapat merugikan atau menghambat perkembangan suatu bangsa.
Golongan yang Menjadi Pelopor Pergerakan Nasional
Dikutip dari buku Rekam Jejak: Dokter Pejuang & Pelopor Kebangkitan Nasional karya HM. Nasruddin Anshoriy,Ch (2008: 12), pergerakan nasional di Indonesia dipelopori oleh golongan terpelajar yang di tandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo.
Organisasi yang memiliki peran penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia ini pertama kali digagas oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dan didirikan secara resmi pada tanggal 20 Mei 1908.
Golongan terpelajar lahir sebagai akibat pelaksanaan kebijakan-kebijakan politik etik dan pelaksanaan pendidikan kolonial belanda di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lahirnya pergerakan nasional tidak dapat di pisahkan kebijakan politik etis dan pelaksanaan pendidikan kolonial Belanda di Indonesia.
Golongan terpelajar mulai bergerak untuk mengadakan perrkumpulan dalam wadah organisasi dalam melawan penjajah. Golongan terpelajar muncul sebagai penggagas dan pemimpin-pemimpin organisasi-organisasi yang didirikan.
Pada dasarnya pendidikan yang diadakan di Indonesia pada zaman kolonial dijalankan sesuai dengan politik negara Belanda yakni didorong dengan adanya kepentingan negara penguasa diatas tanah jajahannya tersebut.
Namun, sekolah-sekolah yang di dirikan oleh pemerintah kolonial Belanda memberikan konstribusi terhadap pemenuhan pendidikan di Indonesia.
Anak-anak Indonesia memperoleh kesempatan untuk bersekolah sampai pada tingkat menengah bahkan sampai ketingkat perguruan tinggi.
Banyak diantara golongan priyayi yang progresif, dengan jalan ikut serta memajukan pendidikan untuk kaum pribumi. Golongan bangsawan dan priyayi Jawa tidak hanya mengenyam pendidikan di dalam negeri, namun di luar negeri yakni Belanda.
ADVERTISEMENT
Pelopor Pendidikan Pada Masa Pergerakan Nasional
Lahirnya golongan terpelajar merupakan solusi terbaik bagi bangsa Indonesia saat itu untuk keluar dari cengkeraman penjajah. Golongan terpelajar berupaya membebaskan bangsa Indonesia dari berbagai diskriminasi yang dilakukan kolonial Belanda.
Berikut adalah beberapa pelopor pemuda pada masa pergerakan nasional.
1. Dr. Soetomo
Soetomo lahir di Ngepeh, Nganjuk pada tanggal 30 Juli 1888. Pendidikan awal Soetomo sekolah di ELS (Europeesche Lagere School) atau Sekolah Dasar Eropa.
Dan melanjutkan ke STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) yang merupakan sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia Belanda.
Berdirinya Boedi Oetomo yang dipelopori oleh Dr. Soetomo secara tidak langsung telah menginspirasi berdirinya organisasi-organisasi lain yang mendasarkan organisasinya pada aliran politik nasionalisme dan keagamaan.
ADVERTISEMENT
2. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)
Suwardi Suryaningrat atau yang biasa dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Suwardi Suryaningrat berasal dari lingkungan keluarga keraton (Soeratman, 1986).
Sekolah Taman Siswa yang didirikannya pada 3 Juli Tahun 1922 merupakan bukti keseriusannya dalam dunia pendidikan di masa pergerakan nasional.
Model perjuangan Taman Siswa tidak berbentuk organisasi politik atau melalui jalur politik. Namun, Taman Siswa didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara untuk menentang penjajahan melalui jalur pendidikan dan kebudayaan.
3. Moh Hatta
Mohammad Hatta lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat pada tanggal 12 Agustus 1902.
Pendidikan awal Mohammad Hatta menempuh pendidikan dasar di Fort De Kock (Sekolah Melayu) (Hatta, 1980). Mohammad Hatta merupakan golongan terpelajar yang lahir dari pelaksanaan pendidikan kolonial Belanda.
ADVERTISEMENT
Mohammad Hatta mulai berkiprah dalam bidang politik pada saat sekolah di Belanda, Hatta aktif dan bergabung dalam organisasi Indische Vereeniging (Perkumpulan Hindia).
Baca Juga: Kapan Peristiwa Rengasdengklok Terjadi?
Pergerakan nasional di Indonesia dipelopori oleh golongan terpelajar. Di mana ditandai dengan didirikannya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 di Yogyakarta oleh dr. Wahidin Sudirohusodo. (Umi)