Perilaku Prestatif dalam Berwirausaha yang Penting Diketahui Wirausahawan

Jelaskan perilaku prestatif dalam berwirausaha. Sumber: pexels.com

Sebagai seorang wirausahawan, sangat penting untuk menerapkan perilaku prestatif dalam memimpin bisnis yang dijalaninya. Sebab, perilaku-perilaku tersebut menjadi hal yang penting dalam berwirausaha. Sayangnya, tak banyak wirausahawan yang bisa jelaskan perilaku prestatif dalam berwirausaha.

Padahal perilaku prestatif ini menjadi sikap dasar yang harus dimiliki oleh setiap wirausaha. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang terjun di bidang ini, sangat penting untuk memahami dan mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam perilaku prestatif.

Perilaku Prestatif dalam Berwirausaha

Jelaskan perilaku prestatif dalam berwirausaha. Sumber: pexels.com

Berikut ini adalah berbagai perilaku prestatif dalam berwirausaha yang penting untuk diketahui para wirausahawan dikutip dari buku Smart Entrepreneurship, Ash Shadiq Egim, Verawaty, dan Ika Sari (2023).

1. Kerja Cerdas

Dengan menerapkan sistem kerja cerdas, seseorang dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Tak hanya itu saja, seseorang juga dapat mengasah kemampuan kreatif dan inovatif sehingga bisa bekerja dengan maksimal.

2. Kerja Tuntas

Kerja tuntas artinya adalah kerja dengan penuh tanggung jawab. Jadi, hal-hal yang sudah dimulai, harus bisa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itulah, kerja tuntas menjadi aspek yang tak kalah penting.

3. Kerja Ikhlas

Dalam menyelesaikan setiap pekerjaan, lakukanlah dengan ikhlas. Meski terkadang merasa lelah dengan jobdesk yang diberikan, tetapi wirausaha harus paham bahwa itu merupakan bagian dari tanggung jawab.

4. Kerja Profesional

Kerja profesional merupakan aspek perilaku kerja prestatif yang penting karena seseorang akan dapat membedakan mana kerjaan dan urusan pribadi. dengan begitu, seseorang tidak akan terganggu dengan permasalahan di rumah dan masih tetap fokus dengan tanggung jawab di kantor.

5. Kerja Tenang

Kerja tenang berarti tidak terburu-buru dan bisa mengambil keputusan dengan baik. Sebab, emosi negatif justru bisa mengganggu kinerja. Jadi, meski ada tugas yang sulit dikerjakan, pastikan untuk berpikir bahwa semua itu selalu ada jalan keluar untuk menyelesaikannya.

6. Kerja Keras

Tak hanya kerja cerdas, wirausahawan juga harus kerja keras. Hal ini karena kerja cerdas bukan tentang meminimalisir jumlah pekerjaan. Namun, bagaimana seseorang membuat strategi untuk menyelesaikan suatu tanggung jawab.

7. Percaya Diri

Terakhir adalah percaya diri, di mana seseorang yang mempunyai perilaku kerja prestatif akan selalu percaya bahwa dirinya bisa mengemban suatu tugas. Jadi, ia tidak akan merasa minder terhadap kemampuan orang lain.

Baca Juga: Kerja Mawas: Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya

Demikian penjelasan tentang perilaku prestatif dalam berwirausaha yang dapat diterapkan para wirausahawan. (Anne)