Konten dari Pengguna

Periodisasi Masa Megalitikum dalam Sejarah Manusia

Berita Terkini
Penulis kumparan
16 April 2023 17:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Periodisasi Masa Megalitikum dalam Sejarah Manusia. Sumber: www.pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Periodisasi Masa Megalitikum dalam Sejarah Manusia. Sumber: www.pixabay.com
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Top One SBMPTN SOSHUM 2019, yang ditulis oleh Tim Redaksi Bintang Wahyu (2018) periodisasi masa megalitikum adalah masa di mana manusia sudah mulai mengenal kepercayaan. Mari, kupas habis periodisasi masa megalitikum dalam sejarah manusia pada artikel ini.
ADVERTISEMENT

Periodisasi Masa Megalitikum dalam Sejarah Manusia

Ilustrasi Periodisasi Masa Megalitikum dalam Sejarah Manusia. Sumber: www.pixabay.com
Periodisasi di zaman batu meliputi empat zaman, yaitu paleolitikum, artikel kali ini membahas zaman megalitikum. Megalitikum atau zaman batu besar adalah zaman di mana masyarakat purba sudah mulai mengenal kepercayaan.
Kepercayaan yang dimakud ialah kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Masyarakatnya percaya bahwa arwah nenek moyang yang telah meninggal masih terus hidup di dunia arwah. Mereka juga meyakini bahwa kehidupannya sangat dipengaruhi oleh arwah nenek moyang.
Zaman Megalitikum juga biasa disebut dengan zaman batu besar. Pada masa ini, manusia purba juga sudah menghasilkan kebudayaan berupa bangunan dari batu-batu besar. Kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zaman Perunggu.
Pada zaman megalitikum, mata pencaharian masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah dengan cara berburu dan meramu, setelah memasuki masa orde baru sekarang masyarakat tersebut sudah mulai memiliki mata pencaharian yaitu bercocok tanam.
ADVERTISEMENT
Jika dulu manusia di zaman ini disebut foodgathering yang artinya mengumpulkan makanan sendiri tetapi sekarang mereka sudah memasukin taraf foodproducing yang artinya sudah bisa menghasilkan makanan sendiri dengan cara bercocok tanam.
Demi mendapatkan lahan untuk menanaman tanaman tersebut mereka harus membakar pepohonan yang ada di hutan, tanaman yang biasa mereka tanam adalah umbi-umbian. Masyarakat megalitikum ini juga berternak hewan seperti kerbau, sapi, dan kuda. Hidup yang serba ketergantungan kepada alam ini membuat cara hidup mereka bergotong-royong.
Peninggalan-peninggalan dari zaman megalitikum mempunyai bentuk beraneka ragam. Begitu pula dengan ukurannya, ada yang pendek dan ada pula yang tingginya mencapai delapan meter. Bangunan-bangunan megalitik pada dasarnya menggunakan bahan dasar batu.
Di Indonesia, peninggalan zaman megalitikum dapat dijumpai di berbagai daerah kampung megalitikum, dari ujung Sumatera hingga Timor-Timur. Situs megalitik di beberapa wilayah Indonesia biasanya juga menunjukkan ciri khas tersendiri. Contohnya seperti kubur batu, menhir, dolmen, sarkofagus, waruga, punden berundak, arca.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan bentuk peninggalannya, budaya megalitikum terbagi menjadi dua, yaitu:
Megalith Tua, menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dan dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunannya adalah menhir, punden berundak-undak, arca-arca statis.
Megalith Muda, menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunannya adalah peti kubur batu, dolmen, waruga, sarkofagus dan arca-arca dinamis.
Ilustrasi Periodisasi Masa Megalitikum dalam Sejarah Manusia. Sumber: www.pixabay.com
Sedangkan berdasarkan masanya, tradisi megalitik dibedakan menjadi dua, yaitu:
Tradisi megalitikum yang berasal dari masa prasejarah dan umumnya berupa monumen yang tidak dipakai lagi dan tradisi megalitikum yang masih berlanjut dan umumnya ditemukan di daerah Nias, Toraja, Sumba, Sabu, Flores, dan Timor.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan terkait periodisasi masa megalitikum dalam sejarah manusia yang dapat memperluas wawasan kita dalam memaknai kehidupan manusia. (NDA)