Konten dari Pengguna

Perkembangan Bahasa Melayu Setelah Kedatangan Budaya Islam

Berita Terkini
Penulis kumparan
14 Desember 2023 17:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perkembangan bahasa Melayu setelah kedatangan kebudayaan Islam. Foto: Unsplash/Sangga Rima Roman Selia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkembangan bahasa Melayu setelah kedatangan kebudayaan Islam. Foto: Unsplash/Sangga Rima Roman Selia
ADVERTISEMENT
Bahasa Melayu adalah bahasa yang menjadi dasar bahasa Indonesia. Bahasa Melayu berkembang Pulau Sumatera dan banyak terpengaruhi budaya Islam. Seperti pertanyaan bagaimana perkembangan bahasa Melayu setelah kedatangan kebudayaan Islam?
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan bahasa Melayu memiliki tulisan yang mirip dengan bahasa Arab. Di sisi lain, banyak serapan bahasa Arab. Inilah yang membuat penasaran banyak orang dampak budaya Islam pada bahasa Melayu.

Bagaimana Perkembangan Bahasa Melayu Setelah Kedatangan Kebudayaan Islam?

Ilustrasi perkembangan bahasa Melayu setelah kedatangan kebudayaan Islam. Foto: Unsplash/Rawan Yasser
Bahasa Melayu berasal dari daerah Sumatera bagian selatan, yakni pada tahun 620 Masehi di Jambi, kemudian menyebar di daerah Riau dan semenanjung Melayu.
Istilah Melayu sendiri diambil dari Kerajaan Melayu yang ada di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Pada masa Kesultanan Melaka, bahasa Melayu berkembang pesat di bawah pengaruh kesusastraan Islam.
Dampaknya adalah, bahasa Melayu mengalami perubahan besar, terutama dari bahasa Arab.
Adapun jawaban dari pertanyaan bagaimana perkembangan bahasa Melayu setelah kedatangan kebudayaan Islam yang dikutip dari jurnal Islam dan Perkembangan Bahasa Melayu, Ening Herniti (2017), yakni:
ADVERTISEMENT

1. Abjad Jawi

Abjad Jawi adalah abjad Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu. Abjad ini digunakan sebagai salah satu dari tulisan resmi di Brunei, dan juga di Malaysia, Indonesia, Patani, dan Singapura untuk keperluan religius.
Abjad Jawi ini merupakan hasil akulturasi bahasa Arab dengan bahasa Melayu.
Kemunculan abjad Jawi berkaitan langsung dengan kedatangan agama Islam ke Nusantara. Abjad ini didasarkan pada abjad Arab dan digunakan untuk menuliskan bahasa Melayu.
Sehingga, terdapat tambahan beberapa huruf untuk mengakomodasi bunyi yang tidak ada dalam bahasa Arab seperti vokal “o”.
Adapun aksara Arab yang digunakan sebagai huruf Jawi sebagai berikut:
ا : alif
ب : ba
ت : ta
ث : tsa
ج : jim
ADVERTISEMENT
ج : ha
خ : kho
د : dal
ذ : dzal
ر : ro
ز : za
س : sin
ش : syin
ص : shod
ض : dhod
ط : tho
ظ : zho
ع : ain
غ : ghoin
ف : fa
ق : qof
ك : kaf
ل : lam
م : mim
ن : nun
هـ : ha
و : waw
ي : ya
ء : hamzah
لا: lam alif
Sementara itu, aksara 5 tambahan dalam huruf Jawi adalah sebagai berikut.
cha = چ (ha bertitik 3)
nga = ڠ (ain bertitik tiga)
pa = ڤ (fa bertitik 3)
ga = ڬ (kaf bertitik)
va = ۏ (wau bertitik)
ADVERTISEMENT
nya = ڽ (nun bertitik 3)

2. Serapan dari Bahasa Arab

Bahasa Arab dibawa ke Indonesia pada abad ke-7 oleh saudagar asal Persia, India, dan Arab sekaligus menyebarkan agama Islam. Sejak abad ke-12 bahasa Arab mulai mempengaruhi bahasa Melayu terutama sejak banyak raja yang memeluk agama Islam.
Unsur serapan bahasa Arab dalam bahasa Indonesia berupa fonem (bunyi yang membedakan makna), afiks (tambahan kata), dan kata. Unsur serapan yang berupa fonem adalah f, q, z, kh, dan sy.
Fonem-fonem tersebut terserap dalam bahasa Indonesia bersamaan dengan kata yang mengandung fonem tersebut, seperti:
ADVERTISEMENT
Unsur serapan dari bahasa Arab, seperti kata abad, adab, adat, bab, bandar, daftar, derajat, doa, dunia, edar, fasik, gaib, gairah, hadiah, hadir, ibarat, iklim, jilid, Jumat, kabar, kalimat, kamis, maaf, perlu, paham, Rabu, saat, Sabtu wajah, yakin, zaman, dan lain-lain.
Selain itu, penyerapan afiks berupa sufiks (akhiran) berupa -i, -wi. Arti sufiks tersebut adalah mempunyai sifat. Contohnya adalah hewani, insani, dan maknawi.
Demikianlah penjelasan dari pertanyaan bagaimana perkembangan bahasa Melayu setelah kedatangan kebudayaan Islam. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan tentang bahasa yang menjadi dasar bahasa Indonesia. (MZM)