Konten dari Pengguna

Profil Partai Golongan Karya (Golkar): Sejarah dan Perkembangannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
13 Februari 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi profil Partai Golongan Karya (Golkar) - Sumber: pixabay.com/marrekrisu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi profil Partai Golongan Karya (Golkar) - Sumber: pixabay.com/marrekrisu
ADVERTISEMENT
Profil Partai Golongan Karya (Golkar) sudah dikenal sangat lama oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut wajar karena Golkar memang sudah menjadi partai politik di Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang juga pasti sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat adalah warna dari Partai Golkar. Golkar identik dengan warna kuning yang terlihat terang dan segar.

Profil Partai Golongan Karya (Golkar)

Ilustrasi profil Partai Golongan Karya (Golkar) - Sumber: pexels.com/@element5/
Partai Golkar lahir berasal dari kolaborasi ide tiga tokoh utama, yakni Soekarno, Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara. Mereka mengusulkan konsep integralistik-kolektivitis pada tahun 1940.
Konsep ini awalnya direalisasikan melalui pembentukan Golongan Fungsional. Namanya pun kemudian diubah menjadi Golongan Karya pada tahun 1959 yang berasal dari bahasa Sansekerta. Sejak saat itu, Golongan Karya menjadi salah satu kekuatan politik di Indonesia.
Berdasarkan keterangan dari situs resmi, www.partaigolkar.com, awalnya, profil Partai Golongan Karya (Golkar) tidak berfungsi sebagai sebuah partai politik di Indonesia. Melainkan hanya sebagai representasi golongan melalui Golongan Karya.
ADVERTISEMENT
Konsep awal Golkar adalah sebagai sistem perwakilan alternatif dan dasar bagi lembaga-lembaga representatif. Pada tahun 1957, Golkar terbentuk sebagai organisasi karena sistem multipartai di Indonesia mulai berkembang.
Selain itu, Golkar juga bertujuan untuk membangun organisasi masyarakat atau ormas. Perubahan terjadi ketika Bung Karno, sebagai konseptor, dan Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution, yang berperan sebagai penggerak bersama Angkatan Darat, mengubah Golkar menjadi sebuah partai politik untuk menentang PKI.
Ini berlawanan dengan gagasan awal Golkar yang menolak ide partai dan PKI yang menganjurkan perbedaan kelas. Akibatnya, Golkar yang awalnya menentang partai, berubah menjadi sebuah partai politik.
Hal tersebut menjadi suatu ironi dalam perkembangan Golkar. Ideologi awal Golkar yang bertujuan untuk menggantikan partai-partai yang ada, malah membuatnya menjadi partai yang tetap ada dan bertahan hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Golkar merupakan partai yang sudah berdiri sejak zaman Orde Lama. Kehadirannya di masa Orde Baru juga memiliki simpatisan dan anggota dalam jumlah besar.
Menariknya, profil Partai Golongan Karya (Golkar) masih tetap bertahan hingga saat ini. Bahkan di pemilu 2024 pun Golkar masih mendapatkan nomor yang menunjukkan kekuatan eksistensinya. (DNR)