Konten dari Pengguna

Proses Terjadinya Peristiwa Daur Hidrologi dalam Sains

Berita Terkini
Penulis kumparan
5 Juni 2024 17:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jelaskan tentang terjadinya peristiwa daur hidrologi, sumber: unsplash/ZhankKaiyv
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jelaskan tentang terjadinya peristiwa daur hidrologi, sumber: unsplash/ZhankKaiyv
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jelaskan tentang terjadinya peristiwa daur hidrologi! Daur hidrologi atau siklus air merupakan proses alami yang menggambarkan pergerakan air di dalam dan di atas permukaan bumi.
ADVERTISEMENT
Siklus hidrologi tidak hanya bertujuan untuk mempertahankan ketersediaan air, tetapi juga menjaga intensitas hujan. Selain itu, siklus air juga dapat menjaga cuaca atau suhu di bumi agar tetap teratur.

Proses Terjadinya Peristiwa Daur Hidrologi

Ilustrasi Jelaskan tentang terjadinya peristiwa daur hidrologi, sumber: unsplash/Timothy
Jelaskan tentang terjadinya peristiwa daur hidrologi! Mengutip buku Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Chay Asdak (2023), simak alurnya di bawah ini.

1. Evaporasi (Penguapan)

Evaporasi merupakan momen saat air dari permukaan laut, sungai, danau, dan tanah menguap menjadi uap air karena panas matahari. Penguapan ini akan menimbulkan dampak naiknya air yang telah berubah menjadi gas ke atmosfer.

2. Transpirasi

Transpirasi adalah proses penguapan yang terjadi pada bagian tubuh makhluk hidup, terutama hewan dan tumbuhan yang prosesnya sama seperti tahap evaporasi. Molekul cair pada hewan dan tumbuhan akan berubah menjadi uap gas. Usai menguap, molekul cair akan naik ke atmosfer.
ADVERTISEMENT

3. Evotranspirasi

Evotranspirasi merupakan proses penggabungan tahap transpirasi dan evaporasi yang menimbulkan penguapan air. Dalam hal ini, penguapan terjadi pada seluruh jaringan makhluk hidup dan air.

4. Sublimasi

Sublimasi merupakan proses penguapan yang terjadi berupa perubahan es di gunung dan kutub utara, sehingga tidak melewati proses cair.
Hasil airnya tidak sebanyak hasil evaporasi atau transpirasi. Salah satu hal yang membedakan tahap ini dengan tahap lainnya, yaitu sublimasi membutuhkan waktu yang lebih lambat.

5. Kondensasi

Kondensasi merupakan tahap ketika air yang telah menguap berubah menjadi partikel es. Partikel es yang dihasilkan sangat kecil dan terbentuk karena suhu dingin pada ketinggian atmosfer atas.
Partikel es tersebut berubah menjadi awan yang semakin banyak jumlah partikel esnya. Lalu, awan tersebut berubah warna menjadi semakin hitam.
ADVERTISEMENT

6. Adveksi

Adveksi adalah tahap yang tidak memiliki siklus hidrologi pendek dan hanya terjadi pada siklus hidrologi panjang. Adveksi terjadi dengan adanya perpindahan awan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Perpindahan awan terjadi karena angin yang berpindah dari lautan ke daratan, begitu pula sebaliknya. Adveksi juga termasuk proses penyebaran panas dengan arah horizontal atau mendatar yang membuat udara di sekitarnya menjadi panas.

7. Presipitasi

Presipitasi adalah fase mencairnya awan karena tidak dapat menahan suhu yang semakin lama semakin meningkat. Pada tahap ini, akan terjadi hujan atau jatuhnya butiran air ke permukaan bumi. Jika suhu kurang dari 0 derajat celcius, maka akan terjadilah hujan es sampai hujan salju.

8. Run Off

Run off atau limpasan terjadi saat air hujan bergerak. Pergerakan tersebut terjadi dari permukaan yang lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah.
ADVERTISEMENT

9. Infiltrasi

Infiltrasi merupakan tahap terakhir dalam siklus hidrologi yang terjadi saat air hujan berubah menjadi air tanah. Hal ini karena air hujan yang jatuh ke bumi tidak seluruhnya mengalir seperti pada tahap run off.
Itulah jawaban dari pertanyaan jelaskan tentang terjadinya peristiwa daur hidrologi. Melalui proses sains tersebut, air akan bergerak terus-menerus dan berubah bentuk untuk memastikan keberlangsungan kehidupan di bumi. (DLA)