Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Rangkuman Peristiwa G30S/PKI Lengkap dengan Latar Belakangnya
18 September 2021 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Peristiwa G30S/PKI (Foto: https://flickr.com)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1631953370/rcubfqnatwefqeqpbwqp.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama yang ditulis oleh Nana Supriatna, dkk (2006: 244), gerakan-gerakan radikal semakin mempertegas bahwa PKI tidak berhak di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai rangkuman peristiwa G30S/PKI dengan latar belakang .
Rangkuman Peristiwa G30S/PKI
Puncak ketegangan dan persaingan politik di kalangan pemimpin nasional kemudian terjadi pada dini hari di penghujung 30 September 1965 atau awal 1 Oktober 1965 dengan sebuah aksi paling memilukan dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pada saat itu, terjadi penculikan dan pembunuhan para perwira Angkatan Darat oleh sekelompok pasukan di bawah pimpinan Letnan Kolonel Untung, Komandan Batalyon 1 Resimen Cakrabirawa.
ADVERTISEMENT
Pada 1 Oktober 1965, pemimpin Gerakan 30 September, yaitu Letnan Kolonel Untung mengumumkan melalui RRI Jakarta tentang aksi yang telah dilakukan. Dalam pengumuman tersebut, disebutkan tentang beberapa hal, seperti Gerakan 30 September telah berhasil menggagalkan kudeta Dewan Jenderal terhadap pemerintah Presiden Soekarno, pembentukan Dewan Revolusi, pembubaran Kabinet Dwikora, dan penghapusan pangkat jenderal dalam TNI.
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX yang ditulis oleh Ratna Sukmayani, dkk (2008: 225), PKI melakukan berbagai kegiatan untuk memperoleh simpati dan dukungan luas dari pemerintah dan masyarakat, seperti mengirim sukarelawan dalam konfrontasi dengan Malaysia, melakukan demokrasi, menuntut kenaikan upah di pabrik, memberikan latihan politik dan militer kepada anggota pemuda rakyat dan gerwani, dan kegiatan untuk memperoleh dukungan lainnya.
ADVERTISEMENT
Operasi penumpasan Gerakan 30 September 1965/PKI kemudian segera dilakukan dengan Mayjen Soeharto sebagai komando Angkatan Darat. Ia kemudian memerintahkan pasukan yang setia kepada pemerintah, seperti Divisi Siliwangi, Kavaleri, dan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) untuk menumpas pemberontakan. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)