Referensi Bacaan Ceramah tentang Bersyukur yang Mudah Dipahami

Ilustrasi Ceramah tentang Bersyukur. Sumber: Unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan

Tugas untuk membuat ceramah biasanya diberikan oleh guru mata pelajaran Bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah. Tugas membuat ceramah memang diperlukan untuk mengasah kemampuan menulis sekaligus kemampuan berbicara siswa.

Maulana, dkk. (2021: 93) dalam bukunya yang berjudul Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa dalam ceramah ada beberapa hal yang merupakan ciri khas, yaitu:

Berdasarkan penjelasan Maulana, dapat dipahami bahwa salah satu ciri khas dari ceramah adalah adanya informasi yang dijelaskan. Hal ini juga sesuai dengan pengertian ceramah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.

Jadi, jelas bahwa ceramah sudah tentu memiliki muatan atau isi yang akan disampaikan. Muatan seperti apa yang ada dalam ceramah?

Muatan yang ada dalam ceramah tentu berbeda-beda. Semuanya, bergantung pada acara, pendengar, momen, dan sebagainya.

Pada ulasan kali ini, kita akan membahas tentang referensi bacaan ceramah tentang bersyukur. Jadi, ulasan ini dapat membantu Anda yang sedang mencari referensi bacaan untuk membuat ceramah tentang syukur.

Baca juga: 2 Contoh Materi Ceramah Ramadhan yang Singkat

3 Judul Buku untuk Referensi Bacaan Ceramah tentang Syukur

Ilustrasi Membaca Referensi Ceramah tentang Bersyukur. Sumber: Unsplash.com/Good Faces

Inilah tiga judul buku yang dapat menjadi referensi bacaan ketika Anda hendak membuat ceramah tentang syukur.

Itulah tiga judul buku yang dapat menjadi referensi bacaan ceramah bermuatan ajaran agama Islam tentang bersyukur. Salah satu bacaan yang patut menjadi referensi utama dalam ceramah bermuatan ajaran agama Islam adalah Alquran.

Pasalnya, Alquran merupakan sumber ilmu pengetahuan serta pedoman hidup bagi umat Islam. Selain itu, dalam proses belajar menyusun ceramah, ada baiknya bila kita turut belajar agama Islam bersama ahlinya, baik itu guru agama Islam, guru ngaji, atau ustaz. (AA)