Konten dari Pengguna

Renungan Kaum Ibu Kristen Protestan mengenai Berkat Perempuan

Berita Terkini
Penulis kumparan
4 November 2021 14:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 30 Juni 2022 13:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Unsplash.com - Renungan Kaum Ibu Kristen Protestan
zoom-in-whitePerbesar
Unsplash.com - Renungan Kaum Ibu Kristen Protestan
ADVERTISEMENT
Meskipun telah menjadi seorang ibu, kita tetaplah anak-anak Allah yang ingin dapat menjadi perempuan penuh berkat, karena itu renungan kaum ibu Kristen Protestan haruslah sering kita lakukan agar benar-benar bisa mewujudkan hal ini.
ADVERTISEMENT
Renungan kaum ibu Kristen Protestan mengenai berkat seorang perempuan ini tentu luas sekali bahasannya. Dari Alkitab kita belajar kerinduan hati Tuhan agar semua orang percaya dapat menjadi berkat bagi sesama. Menurut buku Renungan Harian: Februari 2017, Tim Penulis RH, 2017, ada beberapa sikap perempuan yang bisa menjadikannya dinilai penuh berkat bagi sekitarnya.

Renungan Kaum Ibu Kristen Protestan Mengenai Berkat Perempuan

Unsplash.com
3. Wanita yang takut akan Tuhan akan menjaga kekudusan walaupun ada kesempatan, baik waktu dia masih sendiri atau sudah berkeluarga. Bukan pria saja yang bermasalah dengan kekudusan, wanita-pun juga bermasalah dengan hal ini.
ADVERTISEMENT
Dalam arti luas, Menjaga kekudusan bukan hanya menjaga keperawanan, tetapi juga menjaga apa yang kita lihat, dengar dan ucapkan. Kekudusan hanya bisa didapat dari Allah yang Kudus. Jadi hubungan dengan Tuhan sangat penting, untuk menjaga kekudusan.
Kejadian 24:16, “Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik.”
3. Kejadian 24:26-27, “Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN, serta berkata:
“Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!”
Saat itu utusan Abraham sedang mencari seseorang yang pantas untuk Ishak, yaitu orang yang takut akan Tuhan karena Abraham dan Ishak adalah orang yang takut akan Tuhan. Utusan Abraham melihat kebaikan dan kemurahan hati dari Ribka, dia langsung berlutut dan menyembah Tuhan. Berarti Ribka memancarkan kasih Tuhan karena dia bertindak seperti orang yang takut akan Tuhan.
ADVERTISEMENT
Dari renungan kaum ibu Kristen Protestan mengenai berkat seorang perempuan di atas, kita pahami bahwa untuk dapat dinilai sebagai anak Tuhan yang penuh kasih atau tidak tergantung dari apa yang kita lakukan. Pancaran kasih Tuhan tergantung dari perbuatan kita. Kekristenan identik dengan Kasih karena Allah adalah kasih. (DNR)