Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Renungan Singkat Kristen tentang Kerendahan Hati
2 November 2021 8:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apabila kamu seorang Kristiani yang selalu terburu-buru saat berangkat ke sekolah, kampus, atau kantor, maka kamu tetap bisa bersaat teduh dengan membaca renungan singkat Kristen .
ADVERTISEMENT
Dengan membaca dan menghayatinya, kamu akan mendapatkan pencerahan dan kebijaksanaan di dalam menjalani kehidupan.
Renungan Singkat Kristen tentang Kerendahan Hati
Dilansir dari buku Kristus menjadi Hikmat Kita dan Kristus menjadi Keadilanbenaran Kita, Watchman Nee & Yasperin, (2020:134), kerendahan hati perlu dimiliki kita semua. Dengan begitu, kita akan menyadari betapa tidak sempurnanya diri kita dan terhindar dari dosa kesombongan.
Di dalam iman Kristen, menjadi rendah hati berarti mengenali Tuhan dengan penuh rasa syukur dan memahami bahwa kita selalu membutuhkan bantuan-Nya, karena kita tidak berkuasa untuk mengubah apa yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Setiap mengalami masalah, panjatkanlah doa kepada Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan pasti mengulurkan tangan-Nya untuk membantu kita. Ingatlah juga untuk terus bersabar.
ADVERTISEMENT
Di dalam Lukas 14:11 tertulis bahwa:
"Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Kerendahan hati adalah sikap bijak di mana seseorang memposisikan dirinya agar tidak merasa lebih penting atau benar daripada orang lain. Sebaliknya, sikap angkuh adalah sikap di mana seseorang cenderung merasa dirinya lebih penting dan benar daripada orang lain.
Ada 2 hal yang menandakan bahwa seseorang memiliki kerendahan hati, yakni:
Pertama, berani mengakui kesalahan di hadapan Tuhan maupun umum. Jangan justru menutupi kesalahan sendiri di balik kemunafikan.
"Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi." Amsal 28:13
Kedua, mau belajar, yang tidak hanya melalui pendidikan formal, melainkan juga pengalaman di dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita berinteraksi dengan orang lain, maka kita akan memperoleh pelajaran yang berharga dari mereka. Nah, proses belajar ini tidak pernah mengenal batasan waktu dan usa.
ADVERTISEMENT
"Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan." Amsal 18:12
Jadi, untuk memiliki kerendahan hati, mari kita sadari bahwa kita selalu membutuhkan pertolongan Tuhan serta bulatkan tekad untuk terus belajar, ikhlas untuk meminta maaf, dan berani mengakui kesalahan.
Setelah membaca dan menghayati renungan singkat Kristen hari ini, mari kita berusaha dengan setia untuk memiliki kerendahan hati.