Resensi Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dari Berbagai Sudut Pandang

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
4 Mei 2022 16:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sekolah yang dijadikan latar tempat novel Laskar Pelangi. Foto: unsplash.com/anggit_mr
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sekolah yang dijadikan latar tempat novel Laskar Pelangi. Foto: unsplash.com/anggit_mr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika berbicara tentang novel, Laskar Pelangi menjadi salah satu yang wajib dibaca. Novel ini pernah booming sampai diangkat menjadi film di tahun 2008 dengan judul yang sama dan menarik perhatian masyarakat Indonesia. Laskar Pelangi merupakan novel yang terinspirasi dari kehidupan nyata sang penulis Andrea Hirata, di mana saat itu ia masih bertempat tinggal di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Ia juga merepresentasikan berbagai unsur pada masyarakat Belitung ke dalam novel secara apik. Nah, agar lebih memahami lebih dalam tentang novel yang satu ini, yuk, simak resensi novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata berikut!
ADVERTISEMENT

Resensi Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dari Berbagai Sudut Pandang

Sebelum ke pembahasan, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan resensi.
Dikutip dari buku Berguru Pada Pesohor karya Diana AV Sasa dan Muhidin M. Dahlan (2011:2), resensi adalah suatu tulisan yang dihasilkan dari usaha seorang pembaca untuk memberi komentar atas kesan buku yang sudah dibacanya. Komentar ini bisa berupa kritik maupun pujian.

Penokohan

1. Ikal
Tokoh merupakan tokoh aku dalam novel ini. ikal selalu mendapat peringkat kedua dan memiliki teman sebangku bernama Lintang yang merupakan anak terpintar dala, novel Naskah Pelangi. Ia menaruh minat dalam bidang sastra, hal ini dibuktikan pada kesehariannya yang gemar menulis puisi maupun sajak.
Ia menyukai seorang perempuan yang bernama A Ling yang pertama kali ia temui di toko kelontong Toko Sinar Harapan. Namun mereka harus dipisahkan oleh jarak.
ADVERTISEMENT
2. Lintang
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Lintang merupakan teman sebangku Ikal. Lintang merupakan berasal dari keluarga miskin dan sang ayah harus menanggung kehidupan keluarga yang terdiri dari 14 orang.
Lintang merupakan anak yang memiliki minat besar dalam bidang pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilannya menghantarkan SD Muhammadiyah memenangkan kejuaraan cerdas cermat.
Namun ia harus mengubur impiannya setelah sang ayah meninggal dunia dan harus membiayai kebutuhan keluarga.
3. Sahara
Sahara merupakan satu-satunya wanita dalam anggota Laskar Pelangi. Ia merupakan seorang gadis yang keras kepala dan namun sangat patuh kepada agama. Sahara merupakan seorang wanita yang ramah dan pandai.
4. Mahar
Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada dunai seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara.
ADVERTISEMENT
5. A Kiong
Seorang anak keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung.
6. Syahdan
Sang anak nelayan yang ceria namun tak pernah menonjo. Jika ada apa-apa, dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Meski begitu, ia memiliki harapan menjadi seorang akror.
7. Kucai
Seorang ketua kelas sepanjang Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh, kekurangan gizi, dan pengelihatannya melenceng 20 derajat. Akibatnya, jika ia menatap marah ke arah Borek, tatapan matanya mengarah ke Trapani. Ia bercita-cita menjadi seorang politikus.
8. Borek
Seorang laki-laki yang maniak dengan otot dan bercita-cita menjadi cowok macho.
9. Trapani
Laki-laki tampan yang pandai dan baik hati yang sangat menyayangi ibunya. Apapun yang ia lakukan, haruslah didampingi sang ibu. Trapani memiliki cita-cita menjadi seorang guru.
ADVERTISEMENT
10. Harun
Laki-laki yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah dasar saat berumur 15 tahun. Ia merupakan seorang yang sangat jenaka. Dia juga gemar menanyakan hari libur lebaran kepada Bu Muslimah.
11. Bu Muslimah
Seorang guru SD Muhammadiyah yang bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari ini merupakan seorang yang piawai dan gigih dalam mengajar, meskipun honornya belum dibayarkan.
Ilustrasi novel Laskar Pelangi. Foto: unsplash.com/madisonofrielphoto

Kelebihan Novel Laskar Pelangi

Salah satu kelebihan dari novel Laskar Pelangi adalah penggunaan bahasa yang beragan dengan ciri khas dan keunikannya. Dari sudut pandang budaya, Andrea Hirata juga mencoba menuangkan kultur masyarakat Melayu. Di sisi lain, ia juga tidak lupa menyisipi aspek sosial dan yang direpresentarsikan secara jelas dalam dialog antar tokoh.
Andrea Hirata juga sangatlah ahli dalam merangkai kesedihan menjadi shumor dan menjadi bahan tawa yang sangat terlihat pada dialog antar tokoh dan masyarakat Belitung.
ADVERTISEMENT
Selain itu, novel Laskar Pelangi banyak memuat pesan positif akan ketekunan, ketabahan, sikap pantang menyerah, keberanian dalam memperjuangkan impian dan masih banyak lagi.
Kekurangan Novel Laskar Pelangi
Penggunaan bahasa yang beragam dan khas membuat novel Laskar Pelangi sangatlah unik. Di sisi lain, bahasa yang beragam ini sangatlah sulit untuk dipahami sang pembaca.
Selain itu, kelemahan novel Laskat Pelangi terletak pada akhir cerita yang bisa dikatakan “menggantung”. Mengapa demikian?
Akhir cerita pada tokoh aku yang awalnya adalah Ikal, secara tiba-tiba berubah menjadi orang lain.

Kesimpulan Resens Novel Laskar Pelangi

Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari novel Laskar Pelangi, seperti banyak bersyukur akan pemberian Tuhan, menghargai pentingnya hidup, hingga tak menyerah dalam meraih hal yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, novel Laskar Pelangi juga mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan sudah mengatur hidup manusia. Hal ini tercerminkan pada tokoh Lintang yang sangat pandai yang berakhir menjadi sopir truk. Dengan kata lain, kita harus berusaha sekuat tenaga. Apabila hal yang kita inginkan tidak terwujud, kita tetap bersyukur atas apa yang telah Tuhan tetapkan kepada kita.
(MZM)