Konten dari Pengguna

Retur, Mengembalikan Barang yang Telah Dibeli karena Terdapat Cacat

Berita Terkini
Penulis kumparan
22 September 2024 20:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengembalikan barang yang telah dibeli karena terdapat cacat disebut retur. Sumber: Unsplash/No Revisions
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengembalikan barang yang telah dibeli karena terdapat cacat disebut retur. Sumber: Unsplash/No Revisions
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengembalikan barang yang telah dibeli karena terdapat cacat disebut retur. Istilah retur biasa digunakan dalam industri penjualan atau berdagang.
ADVERTISEMENT
Tidak semua barang bisa diretur. Untuk melakukannya, tentu saja ada beberapa syarat dan ketentuan yang telah disepakati bersama.

Mengembalikan Barang yang Telah Dibeli karena Terdapat Cacat Disebut Retur, Ini Penjelasannya!

Ilustrasi mengembalikan barang yang telah dibeli karena terdapat cacat disebut retur. Sumber: Unsplash/Marvin Meyer
Saat membeli barang, khususnya secara online, dan barang yang diterima tidak sesui, orang akan memilih untuk mengembalikannya ke penjual dan meminta ganti yang cocok. Istilah mengembalikan barang yang telah dibeli karena terdapat cacat disebut dengan retur.
Dikutip dari buku Pengantar Akuntansi, Dr. Haeruddin, S.E., M.M, retur adalah proses mengembalikan produk atau barang ke penjual atau toko asalnya. Ada beberapa alasan mengapa dilakukan retur, berikut ini dua di antaranya.

1. Barang Cacat atau Rusak

Setiap konsumen berhak menerima produk yang terbaik. Jika produk yang diterima oleh pelanggan mengalami cacat produksi atau kerusakan selama pengiriman, konsumen berhak mengembalikan barang tersebut untuk mendapatkan yang baru. Jika tidak ada produk yang sesuai bisa diganti dengan uang atau refund.
ADVERTISEMENT

2. Kesalahan Pengiriman

Terkadang seller melakukan kesalahan dengan mengirim produk yang berbeda. Contohnya adalah beda warna, beda ukuran, maupun jumlah produk yang tidak sesuai. Dalam kasus seperti itu, retur diperlukan untuk melakukan koreksi.

Syarat Melakukan Retur

Ilustrasi mengembalikan barang yang telah dibeli karena terdapat cacat disebut retur. Sumber: Unsplash/Scott Graham
Tidak semua barang bisa diretur atau dikembalikan ke penjualnya. Ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi dan tiap penjual memiliki syarat ketentuan sendiri. Berikut ini adalah beberapa syarat umum untuk melakukan retur

1. Alasan yang Jelas

Jika ingin melakukan retur barang, pembeli sebaiknya menyertakan alasan yang jelas agar penjual bisa mempertimbangkan apakah retur tersebut bisa diterima atau tidak. Barang diterima dalam kondisi rusak atau salah varian adalah alasan yang sangat kuat dan jelas.

2. Ada Bukti

Syarat melakukan retur yang lainnya, yaitu menambah bukti untuk menunjukkan ketidaksesuaian pesanan yang didapatkan. Terkadang penjual juga meminta pembeli menunjukkan video unboxing barang jika pembelian dilakukan online.
ADVERTISEMENT

3. Dalam Masa Pengajuan Retur Barang

Retur barang hanya bisa dilakukan pada periode yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, pembeli diharapkan memperhatikan tentang periode dari retur yang telah ditentukan oleh penjual. Jika sudah melewati periode tersebut, retur tidak berlaku lagi.

4. Label Barang Masih Utuh

Biasanya, label sangat berperan penting dalam membeli barang, sehingg jangan dibuang terlebih dahulu. Ini menjaga-jaga agar barang yang dibeli tidak sesuai dengan pesanan yang telah dibuat.
Proses mengembalikan barang yang telah dibeli karena terdapat cacat disebut dengan retur. Sebelum melakukan retur, pastikan untuk mengetahui syarat dan ketentuannya lebih dulu. (SASH)