Konten dari Pengguna

Rukun Itikaf dan Dalil yang Menjelaskannya

Berita Terkini
Penulis kumparan
23 Maret 2021 20:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Melaksanakan Ibadah saat Itikaf. Foto: dok Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Melaksanakan Ibadah saat Itikaf. Foto: dok Unsplash
ADVERTISEMENT
Itikaf merupakan amalan yang dicontohkan Rasulullah saat akan menjalani malam lailatul qadar. Dalam melaksanakan itikaf, kita perlu memahami apa saja yang perlu diamalkan selama itikaf, termasuk rukun itikaf yang wajib kita pahami. Untuk dapat memaksimalkan itikaf yang kita kerjakan, berikut ini adalah ulasan mengenai rukun itikaf dan dalil yang menjelaskannya.
ADVERTISEMENT

Rukun Itikaf dan Amalan yang Dianjurkan Saat Itikaf Lengkap Dengan Dalilnya

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, itikaf merupakan ibadah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam rangka mencapai keutamaan bulan Ramadhan dan juga malam lailatul qadar. Itikaf dilaksanakan dengan cara berdiam diri. Hal tersebut seperti pengertian itikaf yang dijelaskan dalam buku berjudul Fikih Empat Madzhab Jilid 2 karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi (2012:404) itikaf adalah berdiam diri di dalam masjid yang dilakukan dengan tujuan untuk beribadah.
Dalam mengerjakan itikaf, tentunya ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, salah satunya adalah rukun itikaf. Dalam buku berjudul Rukun Iman Islam dan Ihsan oleh Agus Setiyanto (2021:108) dijelaskan bahwa rukun Itikaf antara lain niat dalam hati yang tepat untuk beritikaf dan berdiam diri di dalam masjid. Hal ini sesuai dengan apa yang tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 187 berikut ini:
ADVERTISEMENT
Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS. Al Baqarah: 187)
ADVERTISEMENT
Amalan itikaf ini dicontohkan oleh Nabi semasa hidupnya. Tak hanya Nabi Muhammad yang mengamalkannya, bahkan istri-istri Rasulullah dan sahabat-sahabat Nabi pun juga ikut mengikuti contoh yang Nabi lakukan yaitu beritikaf pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Hal tersebut disebutkan dalam hadis berikut ini:
Artinya: “Sesungguhnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melakukan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelahnya“ (HR. Bukhari)
Saat melakukan itikaf, kita dapat mengamalkan berbagai ibadah. Hal ini seperti yang dipaparkan dalam buku berjudul Jejak Ramadhan di Berbagai Negara (2013:114) yang disusun oleh Nurul Asmayani, dkk, memaparkan bahwa selama itikaf kita dapat melakukan sholat sunah, membaca Alquran dan amalan sunnah lainnya seperti dzikir khusus malam lailatul qadar. Berikut ini adalah lafal dzikir malam lailatul qadar yang dapat Anda amalkan saat itikaf:
ADVERTISEMENT
Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf (menghapus kesalahan), karenanya maafkanlah aku (hapuslah dosa-dosaku).(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Rukun itikaf dan juga dalil serta ragam ibadah yang dapat diamalkan saat itikaf dapat Anda jadikan sebagai pedoman dalam mengerjakan itikaf, agar itikaf yang Anda amalkan dapat bernilai amal yang tinggi. (DA)