Konten dari Pengguna

Rumus untuk Menghitung Harga Pokok Produksi dan Contohnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
5 Desember 2022 19:53 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 2 Agustus 2023 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menghitung harga pokok produksi. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung harga pokok produksi. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Untuk bisa menghasilkan keuntungan, perusahaan harus menghitung berapa harga pokok produksi yang dikeluarkan saat memproduksi suatu barang. Bagaimana cara menghitung harga pokok produksi?
ADVERTISEMENT
Rumus untuk menghitung harga pokok produksi adalah total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses produksi - saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi.
Selain mengerti rumusnya, Anda juga harus paham dengan pengertian harga pokok produksi dan cara menghitungnya. Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian dan Rumus Menghitung Harga Pokok Produksi

Ilustrasi harga pokok produksi. Foto: Unsplash
Dikutip dari buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Akuntansi dan Keuangan Lembaga SMK/MAK Kelas XII Semester 1 oleh Brahim (2021), harga pokok produksi merupakan harga pokok produk (barang dan jasa) yang diproduksikan dalam suatu periode akuntansi tertentu.
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk menentukan harga pokok produksi. Berikut ini cara menghitung harga pokok produksi sesuai tahapan tersebut:
ADVERTISEMENT

Tahap 1: Menghitung Bahan Baku yang Digunakan

Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku - saldo akhir bahan baku

Tahap 2: Menghitung Biaya Produksi

Total biaya produksi = bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi

Tahap 3: Menghitung Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses produksi - saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi

Tahap 4: Menghitung HPP

Harga pokok produksi + persediaan barang awal - persediaan barang akhir
Contoh:
Pada awal bulan Juni, PT XYZ memiliki persediaan bahan baku mentah sebesar Rp60.000.000,00; bahan setengah jadi sebesar Rp90.000.000,00; dan persediaan spare part siap jual Rp120.000.000,00.
Untuk proses produksi spare part bulan Juni membeli persediaan bahan baku sebesar Rp750.000.000,00 dengan biaya pengiriman Rp10.000.000,00.
ADVERTISEMENT
Ada biaya pemeliharaan mesin sebesar Rp9.000.000,00. Pada akhir bulan Juli, terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp50.000.000,00; sisa bahan setengah jadi Rp8.000.000,00; dan sisa spare part siap jual Rp25.000.000,00.
Berapa harga pokok produksi PT XYZ?
Tahap 1:
60.000.000 + (750.000.000 + 10.000.000) - 50.000.000 = 770.000.000
Tahap 2:
145.000.000 + 9.000.000 = 154.000.000
Tahap 3:
154.000.000 + 90.000.000 - 8.000.000 = 236.000.000
Tahap 4:
236.000.000 + 120.000.000 - 25.000.000 = 331.000.000
Jadi, harga pokok produksi pada bulan Juni adalah Rp331.000.000,00.

Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP)

Ilustrasi menghitung harga pokok penjualan. Foto: Pexels
Harga pokok penjualan atau cost of goods sold merupakan salah satu bagian dari laporan laba rugi perusahaan terutama dalam perusahaan dagang dan manufaktur.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Anggaran Operasional Perusahaan Manufaktur oleh Vincentia Wahju Widajatun, dkk., (2021: 87), harga pokok penjualan adalah jumlah secara keseluruhan dari seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan secara langsung untuk produk yang akan dijual.
Setiap biaya dalam harga pokok penjualan adalah biaya yang berhubungan secara langsung dengan produk tertentu yang dijual perusahaan. Biaya yang tidak langsung berhubungan dengan produk tidak bisa dimasukkan ke dalam harga pokok penjualan.
Biaya yang berhubungan secara langsung dengan produk perusahaan misalnya biaya produksi, impor, dan lain-lain yang berhubungan dengan barang tersebut. Oleh sebab itu, harga pokok penjualan dibuat agar perusahaan mengetahui detail biaya dari produk tersebut.
Penghitungan harga pokok penjualan sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan laba atau rugi. Harga pokok penjualan biasanya dijadikan sebagai acuan penentuan harga jual.
ADVERTISEMENT
Jika harga jual barang dagang lebih besar dari harga pokoknya, perusahaan akan memperoleh laba. Sebaliknya, jika harga jual lebih rendah dari harga pokoknya, perusahaan akan mengalami kerugian.

Komponen Harga Pokok Penjualan

Ilustrasi menghitung harga pokok penjualan. Foto: Pexels
Dikutip dari Pengantar Akuntansi Dasar (Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur) oleh Siti Aisyah Siregar (2022: 87-88), berikut adalah komponen-komponen untuk menghitung harga pokok penjualan.

Persediaan Barang Dagang

Persediaan barang dagang adalah barang yang tersedia di gudang untuk dijual sekarang ataupun di masa yang akan datang.
Ada berbagai cara untuk memperoleh persediaan barang dagang, seperti mengolah sendiri dari bahan baku menjadi barang jadi atau memperolehnya dari pihak lain untuk dijual kembali.

Pembelian

Pembelian adalah jumlah seluruh pembelian barang baik secara kredit maupun tunai. Pembelian dilakukan karena membutuhkan barang tersebut untuk digunakan atau dikonsumsi.
ADVERTISEMENT

Retur Pembelian

Retur pembelian adalah akun untuk mengembalikan sebagian atau seluruh barang yang telah dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan, sehingga akun ini mengurangi jumlah dari pembelian.

Potongan Pembelian

Potongan pembelian adalah sejumlah uang yang diberikan saat melakukan pembelian secara kredit atau tunai sesuai syarat atau termin tertentu. Akun potongan pembelian nilainya akan mengurangi pembelian, sehingga dapat menghitung pembelian bersih.

Potongan Tunai

Potongan tunai adalah potongan harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit yang disepakati.
Dari sisi penjualan, potongan ini disebut dengan potongan penjualan (sales discount), sedangkan dari sisi pembelian dinamakan potongan pembelian (purchase discount).

Potongan Perdagangan

Potongan perdagangan merupakan bentuk potongan yang diberikan ketika membeli barang dalam skala besar dan sifatnya musiman, yaitu hanya ada pada saat masa promosi.
ADVERTISEMENT
Misalnya, untuk pengambilan produk A sebesar 100 karton, pembeli mendapat potongan harga sebesar Rp1.000 per karton. Jika pengambilan 1.000 karton, pembeli mendapat potongan harga sebesar Rp. 4.000.
Biasanya, potongan perdagangan digunakan supaya para pedagang besar dan pedagang eceran membeli dalam jumlah yang besar.

Beban Angkut Pembelian

Beban angkut pembelian adalah sejumlah uang yang dibayar oleh pembeli untuk ongkos pengiriman barang. Akun ini nilainya akan menambah pembelian bruto.

Contoh Soal Menentukan HPP

Ilustrasi menentukan harga pokok penjualan. Foto: Pexels
Cara menghitung harga pokok penjualan dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
Untuk memahami lebih jelas, perhatikan contoh perhitungan harga pokok penjualan berikut.
PT Angin Segar memiliki data sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Berapa harga pokok penjualan produk dari PT Angin Segar pada Agustus 2023?
Jawab:
HPP = pembelian bersih + persediaan awal barang – persediaan akhir barang
HPP = Rp10.000.000 + Rp8.000.000 – Rp3.000.000
HPP = Rp15.000.000
Jadi, harga pokok penjualan pada Agustus 2023 adalah sebesar Rp15.000.000.
(KRIS & SFR)