Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Banten: Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalannya
31 Oktober 2022 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Banten adalah salah satu daerah yang mempunyai sejarah cukup panjang. Sejarah Banten awalnya berbentuk kerajaan yang berdiri pada abad ke-16. Saat itu, Kerajaan Banten menjadi kerajaan yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam sekaligus perdagangan rempah di Pulau Jawa. Kerajaan Banten didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Kemudian, Ia mengangkat Sultan Maulana Hasanuddin, anaknya sebagai raja pertama di Kesultanan Banten. Seiring bertambahnya waktu, kerajaan ini telah dipimpin oleh banyak raja dengan masa kepemimpinan yang berbeda-beda. Meskipun demikian, kerajaan Banten juga mengalami fase kejayaan dan kemunduran. Agar semakin paham dengan sejarahnya, simak penjelasannya di artikel ini.
ADVERTISEMENT
Raja Kerajaan Banten
Inilah nama-nama raja yang telah memimpin Kerajaan Banten beserta masa pemerintahannya:
● Raja Maulana Hasanuddin (1552-1570)
● Maulana Yusuf (1570-1585)
● Maulana Muhammad (1585-1596)
● Pangeran Ratu (1596-1647)
● Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad (1647-1651)
● Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682)
● Sultan Haji (1683-1687)
● Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya (1687-1690)
● Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin (1690-1733)
● Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin (1733-1747)
● Ratu Syarifah Fatimah (1747-1750)
● Sultan Arif Zainul Asyiqin al-Qadiri (1753-1773)
● Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin (1773-1799)
● Sultan Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihin (1799-1803)
● Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin (1803-1808)
● Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin (1809-1813)
ADVERTISEMENT
Masa Kejayaan Kerajaan Banten
Mengutip buku Dinamika Islam di Nusantara oleh Ahmad Zuhdi, dkk (2022), masa kejayaan Kerajaan Banten berlangsung pada masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683 M). Saat itu, Banten dianggap sebagai sebuah daerah yang memiliki pelabuhan sangat ramai dan masyarakatnya hidup makmur.
Saat masa pemerintahannya, Sultan Ageng Tirtayasa gencar memimpin penyerangan kepada Belanda karena VOC dianggap menerapkan monopoli perdagangan yang berujung merugikan Kerajaan Banten.
Selain itu, Sultan Ageng Tirtayasa juga memiliki cita-cita untuk menjadikan kerajaan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar. Oleh karena itu, Islam di masa kini telah menjadi tonggak bagi masyarakat di masa kini.
Peninggalan Kerajaan Banten
Kerajaan Banten memiliki beberapa jenis peninggalan, di antaranya sebagai berikut:
● Danau Tasikardi
ADVERTISEMENT
● Vihara Avalokitesvara
● Masjid Agung Banten
● Benteng Speelwijk
● Meriam Ki Amuk
● Keraton Kaibon
● Keraton Surosowan
Masa kemunduran Kerajaan Banten disebabkan karena perang saudara yang dimanfaatkan oleh VOC menggunakan politik adu domba. Kekuatan Kerajaan Banten akhirnya runtuh pada tahun 1813. (DLA)