Sejarah dan Makna Tradisi Imlek 2023 bagi Masyarakat Tionghoa

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
19 Januari 2023 19:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Makna Tradisi Imlek 2023, sumber foto (Rizki Oceano) by unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makna Tradisi Imlek 2023, sumber foto (Rizki Oceano) by unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perayaan hari Imlek tinggal menghitung hari. Makna tradisi Imlek 2023 tentu sangat berkesan bagi masyarakat Tionghoa karena telah dilakukan secara rutin dari tahun ke tahun. Sebagai momen tahun baru China, masyarakat Tionghoa senantiasa menyambut hari istimewa tersebut dengan penuh sukacita. Oleh karena itu, tidak heran jika salah satu hari besar masyarakat Tionghoa tersebut selalu dirasakan dengan meriah.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga berlaku untuk tahun 2023, apalagi kondisi pandemi yang semakin mereda. Alhasil, masyarakat dapat menggelar berbagai acara atau perayaan bersama orang-orang tercinta tanpa perlu khawatir lagi
Tahun ini, Hari Imlek 2023 dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2023. Tentunya, masyarakat Tionghoa telah mempersiapkan hari yang istimewa ini dengan penuh antusias. Agar lebih bermakna, ketahuilah sejarah dan tradisi Imlek di artikel ini.

Sejarah Imlek

Ilustrasi Makna Tradisi Imlek 2023, sumber foto (Visual Karsa) by unsplash.com
Latar belakang Imlek mulai dirayakan sekitar 3.500 tahun yang lalu, tepatnya pada masa pemerintahan Dinasti Shang (1600-1046 SM). Masyarakat awalnya mengadakan upacara pengorbanan untuk dewa dan leluhur di awal atau akhir tahun secara rutin.
Namun, saat ini Imlek telah mengalami perkembangan, sehingga beberapa tradisi kuno sudah ditinggalkan. Mengutip buku Celotehan Pasien oleh Romo Aloysius Budi Purnomo (2014), Imlek termasuk bagian dari pesta rakyat untuk menyambut musim semi.
ADVERTISEMENT
Sejarah Imlek di Indonesia diawali dengan datangnya orang Tionghoa pada abad 3 Masehi ke Asia Tenggara.
Awalnya, kedatangan orang asing tersebut untuk berdagang, namun akhirnya juga menimbulkan berbagai perkembangan dari segi maritime, sistem moneter, budidaya komoditas, teknik produksi, dan lain sebagainya.
Alhasil, budaya orang Tionghoa juga ikut dibawa dan disebarkan ke Nusantara, termasuk perayaan Imlek. Pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, Imlek tidak boleh dirayakan di depan umum. Namun, semenjak masa kepemimpinan Presiden Gusdur, masyarakat dari berbagai agama bebas merayakan hari-hari penting dalam agamanya.
Hal ini juga berlaku bagi masyarakat Tionghoa yang dapat merayakan Imlek tanpa perlu bersembunyi lagi. Lalu, pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Imlek diresmikan sebagai hari libur nasional.
ADVERTISEMENT

Makna Tradisi Imlek

Setiap agama atau kepercayaan memiliki tradisinya masing-masing di setiap daerah. Adapun tradisi Imlek masyarakat Tionghoa beserta maknanya yakni sebagai berikut:

1. Mendekorasi Rumah

Setiap masyarakat Tionghoa selalu mendekorasi rumah saat menjelang perayaan Imlek. Seperti yang diketahui, hari besar ini selalu identik dengan warna merah, sehingga tidak heran jika rumah masyarakat yang merayakannya dihias dengan nuansa khas merah.
Pintu dan jendela akan kembali dicat agar lebih indah dan dihias dengan berbagai kertas yang bertuliskan kalimat bijak. Warna tersebut dipercaya bisa mendatangkan kesejahteraan dan keberuntungan.

2. Memberi Angpau

Seperti halnya Idul Fitri, Imlek juga memiliki tradisi memberikan angpau (amplop berwarna merah) berisi uang tunai. Angpau diberikan sebagai bentuk hadiah bagi anak-anak Tionghoa untuk menyambut tahun baru Imlek. Makna pemberian angpao tersebut adalah rezeki yang mengandung hoki, kekuatan, dan kesejahteraan.
ADVERTISEMENT

3. Pantang Makan Bubur

Saat momen perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa memiliki pantangan untuk tidak memakan bubur. Hal ini karena makanan lembek tersebut merupakan simbol dari kemiskinan.
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa mengonsumsi bubur di hari Imlek dapat menjauhkan dari keburuntungan.
Makna tahun baru Imlek 2023 sangat penting bagi masyarakat Tionghoa. Dengan merayakan tahun baru ini, maka masyarakat Tionghoa dapat melestarikan tradisi yang telah berjalan ribuan tahun sekaligus menjadi waktu terbaik untuk saling berkumpul bersama. (DLA)