Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Hari Hutan Hujan Sedunia yang Diperingati Tanggal 22 Juni
22 Juni 2023 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 22 Juni, diperingati sebagai Hari Hutan Hujan Sedunia dan tahun ini mengangkat tema Conserve. Restore. Regenerate (melestarikan, memulihkan, memperbarui). Meski begitu, masih banyak orang yang belum mengetahui sejarah peringatan hari tersebut.
ADVERTISEMENT
Dipilihnya 22 Juni sebagai Hari Hutan Hujan Sedunia karena ada tujuan besar. Selain itu juga, peringatan hari tersebut untuk meningkatkan pentingnya hutan hujan.
Sejarah Hari Hutan Hujan Sedunia
Sebelum memahami sejarah dari Hari Hutan Hujan Sedunia, sebenarnya apa yang dimaksud dengan hutan hujan?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hutan hujan adalah hutan dengan keadaan iklim selalu basah, tanah kering di daratan, dan selalu hijau dengan hutan hujan yang tinggi sepanjang tahunnya.
Dikutip dari Buku Pintar Bumi dan Antariksa oleh Jumanta (2019: 28), hutan hujan adalah daerah luas yang berisi berbagai jenis tumbuhan yang banyak menerima curahan hujan.
Biasanya ditemui di daerah yang beriklim tropis. Di beberapa hutan hujan, besarnya curah hujan ini bisa mencapai 2,5 mm per hari. Selain itu juga, hutan hujan banyak memiliki jumlah tumbuhan dan binatang yang banyak tinggal di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Hari Hutan Hujan Sedunia diperingati pada tangga 22 Juni. Hal ini diresmikan untuk meningkatkan kesadaran tentang hutan hujan dan juga tentang semua spesies biotik yang hidup di dalamnya.
Hari Hutan Hujan Sedunia bertujuan untuk mendorong orang untuk belajar lebih banyak tentang hutan hujan dan bergabung dalam upaya melindungi dan melestarikan hutan ini untuk generasi yang akan datang.
Dikutip dari laman World Rainforest Day, sejarah dari Hari Hutan Hujan Sedunia dicetuskan pertama kali pada tahun 2017 oleh Rainforest Partnership.
Hal ini bermaksud untuk merayakan pentingnya hutan hujan yang sehat mempertahankan iklim, keanekaragaman hayati, budaya, hingga mata pencaharian untuk melindungi dan memulihkannya.
Di tahun 2021 diluncurkan World Rainforest Day Summit atau KTT Hari Hujan Sedunia untuk menyatukan orang-orang dan organisasi dari berbagai sektor untuk bersatu dan berdialog membangun masyarakat satu tujuan.
ADVERTISEMENT
Tujuan tersebut yakni memicu dan mendorong perlindungan hutan yang tangguh dan terpadu. Sebab, hutan hujan sering disebut paru-paru dunia yang disebabkan oksigen yang dihasilkan besar dan membantu menyerap karbon dioksida.
Adanya peringatan Hari Hutan Hujan Sedunia bertujuan untuk mengingatkan masyarakat dunia akan pentingnya hutan hujan. Terlebih lagi dengan fungsinya sebagai paru-paru dunia yang harus terus dijaga dan dilestarikan.(MZM)