Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati yang Diperingati Tanggal 22 Mei

Berita Terkini
Penulis kumparan
21 April 2023 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati yang Diperingati Tanggal 22 Mei. Sumber: www.pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati yang Diperingati Tanggal 22 Mei. Sumber: www.pixabay.com
ADVERTISEMENT
Tanggal 22 Mei, masyarakat dunia akan memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional. Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional ini memiliki tujuan untuk menggalakkan isu-isu keanekaragaman hayati. Simak sejarah Hari Keanekaragaman Hayati yang diperingati setiap tanggal 22 mei dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati

Ilustrasi Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati yang Diperingati Tanggal 22 Mei. Sumber: www.pixabay.com
Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia atau International Day for Biological Diversity diperingati setiap tahun pada tanggal 22 Mei. Kesepakatan ini dibuat oleh PBB sebagai hari untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga dunia mengenai isu lingkungan.
Sebelumnya, sejak tahun 1994 hingga tahun 2000, Hari Keanekaragaman Hayati Internasional ternyata diperingati setiap tanggal 29 Desember. Penentuan ini berlatarbelakang oleh konferensi PBB mengenai KTT Bumi atau Earth Summit di Rio de Jeneiro, Brazil.
Pada konferensi ini, menghasilkan salah satu kesepakatan mengenai Konvensi Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity).
Kemudian sejak tahun 2000, kampanye Hari Keanekaragaman Hayati ini diubah setiap 22 Mei setiap tahunnya. Tujuannya untuk memperingati adopsi konvensi yang diselenggarakan di Nairobi, Kenya pada 22 Mei 1992.
Ilustrasi Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati yang Diperingati Tanggal 22 Mei. Sumber: www.pixabay.com
Tujuan peringatan hari Kehati adalah untuk meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan kecintaan terhadap keanekaragaman hayati atau biodiversitas di bumi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku “Keanekaragaman Hayati” yang ditulis oleh Muhammad Asril, ‎Marulam MT Simarmata, ‎Silvia Permata Sari (2022), Keanekaragaman hayati disebabkan oleh adanya dua faktor, diantaranya ialah faktor keturunan atau faktor genetik dan faktor lingkungan.
Faktor keturunan disebabkan oleh adanya gen yang dimana akan memberikan sifat dasar atau bawaan. Keanekaragaman pada tingkat spesies terjadi karena adanya variasi dari spesies tersebut. Pohon-pohon yang tumbuh besar dan tinggi, serta banyaknya jenis satwa di Indonesia menjadi bukti keanekaragaman hayati.
Keberadaan dan kelanggengan keanekaragaman hayati penting, terutama karena nilai/manfaat yang dapat disumbangkannya bagi kelangsungan hidup manusia baik secara jasmani maupun rohani, secara langsung maupun tidak langsung, serta bagi kelangsungan keberadaan keanekaragaman hayati itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Keanekaragaman hayati Indonesia yang jumlahnya sangat tinggi, baru sekitar 6.000 spesies tumbuhan, 1.000 spesies hewan, dan 100 spesies jasad renik yang telah diketahui potensinya dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk menunjang kebutuhan hidupnya.
Menurut data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tanah Air Indonesia adalah negara dengan kekayaan biodiversitas terrestrial tertinggi kedua di dunia. Jika digabungkan dengan keanekaragaman hayati di laut, maka Indonesia menjadi yang pertama.
Tingginya tingkat keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia dikarenakan aspek geografis sumberdaya hutan Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa dan tersebar di ribuan kepulauan, serta berada di antara benua Asia dan Australia.
Demikian penjelasan singkat untuk Hari Keanekaragaman Hayati yang diperingati setiap tanggal 22 Mei. Semoga menambah wawasan pembaca. (NDA)
ADVERTISEMENT