Sejarah Masa Pemerintahan Salahuddin dan Pertempuran Melawan Tentara Salib

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
30 Januari 2024 20:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pada Masa Pemerintahan Salahuddin Pertempuran Melawan Tentara Salib Banyak Terjadi Pada Periode Kedua. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Hasan Almasi
zoom-in-whitePerbesar
Pada Masa Pemerintahan Salahuddin Pertempuran Melawan Tentara Salib Banyak Terjadi Pada Periode Kedua. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Hasan Almasi
ADVERTISEMENT
Pada masa pemerintahan Salahuddin pertempuran melawan tentara salib banyak terjadi pada periode kedua. Perang salib sendiri merupakan salah satu perang yang sangat terkenal di kalangan umat muslim.
ADVERTISEMENT
Perang ini menjadi salah satu jalan untuk menyatukan peradaban Islam. Perang tidak hanya menguras tenaga tetapi juga memakan banyak korban.

Pada Masa Pemerintahan Salahuddin Pertempuran Melawan Tentara Salib Banyak Terjadi Pada Periode Kedua

Pada Masa Pemerintahan Salahuddin Pertempuran Melawan Tentara Salib Banyak Terjadi Pada Periode Kedua. Foto Hanya Ilustrasi. Sumber Foto: Unsplash.com/Birmingham Museums Trust
Salahuddin Al Ayyubi adalah salah satu tokoh Muslim yang paling terkenal dalam sejarah Perang Salib. Ia adalah pendiri Dinasti Ayyubiyah, Sultan Mesir, dan panglima perang yang berhasil menyatukan Peradaban Islam di Timur Dekat dan mengusir Tentara Salib dari Yerusalem.
Dikutip dari buku Salahuddin Al-Ayyubi karya John Man, (2017), Salahuddin lahir pada tahun 1137 di kastil Tikrit, Irak, dari keluarga Kurdi yang berprofesi sebagai tentara bayaran.
Ia mengikuti jejak ayah dan pamannya, Shirkuh, dalam berkarier militer dan menunjukkan bakat sebagai penunggang kuda dan pemain polo.
ADVERTISEMENT
Setelah resmi mendirikan Dinasti Ayyubiyah, salah satu ambisi besarnya adalah menggeser aliran Syiah dengan Islam Sunni. Salahuddin jug memiliki cita-cita untuk membebaskan Yerusalem dari Tentara Salib yang telah mendudukinya sejak tahun 1099.
Ia juga ingin menyatukan umat Islam yang terpecah-pecah akibat perselisihan antara Sunni dan Syiah, serta antara penguasa-penguasa lokal. Ia menggunakan strategi peperangan, diplomasi, dan propaganda jihad untuk mencapai tujuannya.
Pada masa pemerintahan Salahuddin pertempuran melawan tentara salib banyak terjadi pada periode kedua atau sekitar tahun 1187-1192. Salah satu pertempuran terbesar yang melibatkan Salahuddin adalah Pertempuran Hittin, yang terjadi pada 3-4 Juli 1187 di dekat Hittin, Israel sekarang.
Pertempuran ini merupakan bagian dari Perang Salib, yaitu serangkaian perang yang dilancarkan oleh orang-orang Eropa untuk merebut tanah suci Yerusalem dari tangan Muslim.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, Yerusalem dikuasai oleh Kerajaan Yerusalem yang dipimpin oleh Raja Guy de Lusignan. Pertempuran Hittin dimulai ketika Salahuddin mengepung kota Tiberias, yang merupakan salah satu benteng penting Kerajaan Yerusalem.
Raja Guy memutuskan untuk membantu kota tersebut dengan membawa pasukannya yang berjumlah sekitar 20.000 orang. Namun, dalam perjalanan menuju Tiberias, pasukan Raja Guy mengalami kesulitan karena kekurangan air dan harus melewati daerah berbukit yang panas dan kering.
Salahuddin memanfaatkan situasi ini dengan menyerang pasukan Raja Guy dari berbagai arah dengan pasukannya yang berjumlah sekitar 30.000 orang. Ia juga membakar rumput-rumput kering di sekitar pasukan musuh untuk menimbulkan asap dan kekacauan.
Akibatnya, pasukan Raja Guy menjadi bingung, lelah, dan haus. Pada 4 Juli 1187, pertempuran mencapai puncaknya ketika kedua pasukan bertemu di Horns of Hattin, yaitu dua bukit berapi purba yang berbentuk tanduk.
ADVERTISEMENT
Di sini, pasukan Salahuddin berhasil menghancurkan formasi pasukan Raja Guy dan mengepung mereka dari segala arah. Banyak prajurit tentara salib yang tewas atau ditawan, termasuk Raja Guy sendiri dan Renaud de Chatillon, seorang bangsawan yang terkenal karena kekejamannya terhadap Muslim.
Berdasarkan ulasan tersebut bisa disimpulkan bahwa pada masa pemerintahan Salahuddin pertempuran melawan tentara salib banyak terjadi pada periode kedua. (WWN)