Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Valentine menurut Islam dan Hukum Merayakannya bagi Muslim
13 Februari 2025 19:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Sejarah Valentine menurut Islam. Sumber: Pexels/Roman Odintsov](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkz79r15ancj4xwnpavfrzgq.jpg)
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 14 Februari, banyak masyarakat yang merayakan Valentine . Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak mengetahui sejarah Valentine menurut Islam.
ADVERTISEMENT
Pada hari tersebut, banyak orang yang mengungkapkan rasa sayang pada kekasih dengan cara yang romantis. Misalnya dengan memberikan kado dan berkencan.
Ketahui Sejarah Valentine Menurut Islam
Di Indonesia, Valentine dikenal sebagai Hari Kasih Sayang. Hari Kasih Sayang tersebut dirayakan hampir di seluruh dunia. Khusus di hari tersebut, masyarakat akan memberikan hadiah, bunga, coklat, dan lain sebagainya kepada orang-orang terkasih.
Lantas, apakah terdapat sejarah Valentine menurut Islam ? Perayaan Hari Kasih Sayang diambil dari kisah seseorang beragama Kristen bernama St. Valentine.
St. Valentine memiliki kisah cinta yang tragis. Pria tersebut dipukuli serta dipancung di tanggal 14 Februari 278 Masehi. St. Valentine dieksekusi mati karena dianggap telah menentang kebijakan kaisar Claudius II. Hari Valentine kemudian dirayakan untuk memperingati kematian St. Valentine.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat yang mempercayai bahwa Hari Kasih Sayang adalah upaya gereja Kristen untuk “mengkristenkan” perayaan Pagan Lupercalia. Lupercalia merupakan festival kesuburan yang didedikasikan untuk dewa pertanian Romawi, Faunus.
Festival dimulai dengan berkumpul di gua suci, tempat bagi Romulus dan Remus dirawat oleh serigala betina. Para pendeta akan mengorbankan seekor kambing dan anjing. Kulit kambing akan dipotong menjadi kecil. Wanita-wanita Romawi akan menyentuh kulit kambing tersebut demi kesuburan.
Dari beberapa versi sejarah tersebut, dapat disimpulkan bahwa Valentine bukan merupakan tradisi agama Islam.
Dikutip dari buku Masail Fiqhiyah Al-Haditsah: Penyelesaian Kasus-Kasus Kekinian, Muhibbuthabry (2019:231), Valentine merupakan ritual keagamaan yaitu agama Kristen, sehingga Valentine merupakan ibadah bagi agama Kristen
Bukti bahwa Valentine sebagai ritual agama Kristen adalah ritual Valentine tersebut dikukuhkan oleh seorang Paus yaitu Paus Galasius untuk memperingati dua orang yang diberi gelar orang suci oleh orang-orang Kristen.
ADVERTISEMENT
Hukum Merayakan Valentine Bagi Umat Muslim
Merayakan Valentine sama dengan mengikuti peribadatan umat Nasrani. Selain itu, terdapat bahaya lainnya yaitu sinkretisasi antara Islam dan Kristen.
Allah Swt. telah memerintahkan umat muslim untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama. Hal ini sesuai dengan surah Al-Kafirun ayat 6 yang berbunyi “bagimu agamamu, bagiku agamaku.”
Selain itu, umat muslim juga dilarang untuk meniru kaum lainnya. Dari Ibn Umar berkata, Rasulullah saw., bersabda:
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa terkait perayaan Hari Kasih Sayang. Menurut Fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2017, merayakan Hari Valentine hukumnya adalah haram.
ADVERTISEMENT
Hal itu karena bukan budaya dan tradisi Islam. Hari Valentine dapat berpotensi membawa umat muslim kepada keburukan. Misalnya pergaulan bebas dan perzinahan.
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada sejarah Valentine menurut Islam. Sebab, Valentine merupakan tradisi umat Kristiani. Jadi, hukum merayakan tradisi tersebut adalah haram. (FAR)