Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Seluk-beluk Aksara Jawa Lengkap, Bentuk Kekayaan Budaya Indonesia
21 Maret 2025 20:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Aksara Jawa lengkap merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Keberadaan aksara Jawa di Negeri Zamrud Khatulistiwa memiliki kaitan dengan keberadaan aksara Pallawa.
ADVERTISEMENT
Aksara tersebut mengalami penyederhanaan bentuk sehingga menghasilkan huruf yang lebih ringkas. Menurut legenda yang berkembang, pencipta aksara Jawa di Indonesia adalah Ajisaka.
20 Huruf Dasar dalam Aksara Jawa Lengkap
Aksara Jawa merupakan sistem tulisan yang terdapat di Indonesia. Sistem penulisan tersebut memiliki kegunaan untuk menulis bahasa Jawa.
Layaknya sistem penulisan, aksara Jawa mempunyai huruf khusus yang berbeda dengan huruf alfabet. Aksara Jawa lengkap mencakup 20 (dua puluh) huruf dasar. Huruf dalam aksara Jawa, antara lain:
Keberadaan dua puluh huruf aksara untuk menulis bahasa Jawa tersebut memiliki kisah tersendiri. Menurut legenda yang berkembang, aksara Jawa memiliki kaitan dengan Ajisaka yang merupakan tokoh dalam legenda Jawa.
Seluk-beluk Aksara Jawa di Indonesia
Aksara Jawa sebagai bagian dari budaya Indonesia memiliki kisah tersendiri. Dikutip dari buku Lemuria Indonesia, Santo (2020: 159), aksara Jawa kuno berasal dari aksara Pallawa yang mengalami penyederhanaan bentuk huruf pada sekitar abad VIII.
ADVERTISEMENT
Jika merujuk pada legenda Jawa, aksara Jawa merupakan hasil ciptaan Ajisaka. Dikutip dari buku Aksara-Aksara di Nusantara: Seri Ensiklopedia, Maulana (2020: 81), susunan aksara Jawa dengan pangram ‘hanacaraka’ mengisahkan pertarungan dua abdi, yaitu Dora dan Sembada.
Pangram ‘hanacaraka’ mulai muncul saat perkembangan Islam di Jawa. 20 huruf aksara Jawa kemudian menjadi seperangkat aksa untuk menulis bahasa Kawi dan Sansekerta.
Eksistensi dari aksara Jawa dapat terlihat dari keberadaan naskah kuno. Beberapa di antaranya adalah naskah-naskah Cirebon dengan gaya penulisan carakan di luar versi dasar atau standar.
Kini, jelas bahwa aksara Jawa lengkap mencakup 20 huruf dasar. Asal-usul penulisan tersebut memiliki beberapa penjelasan, yakni ada yang menyebutkan bahwa huruf berasal dari aksara Pallawa dan ada pula yang menjelaskan bahwa aksara tersebut ciptaan Ajisaka. (AA)
ADVERTISEMENT