Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Seni Teater: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya
3 Februari 2023 11:58 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 21 Maret 2023 13:53 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII, VIII, IX karya Alien Wariatunnisa (2010), seni teater memiliki esensi yang mendalam bagi manusia. Mirip seperti drama, lakon yang dimainkan di pentas ini diambil dari potret kehidupan manusia yang sesungguhnya.
Menurut sejarah dunia, teater pertama kali muncul pada abad ke-6 SM. Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan tentang seni teater selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Apa yang Dimaksud dengan Seni Teater Itu?
Seni teater adalah segala macam tontonan yang dipertujukkan di depan khalayak ramai. Mulanya, karya seni ini berasal dari upacara keagamaan di Yunani yang bertujuan untuk memuja Dewa Anggur bernama Dionysus.
ADVERTISEMENT
Pada zaman Yunani Kuno, teater biasanya dipertunjukkan di sebuah tempat bernama teathron. Tempat tersebut biasa dibangun di lereng-lereng bukit dengan desain bangunan yang memiliki atap terbuka.
Sementara di Italia, teater mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak seniman yang mengembangkan pertunjukannya, baik dari segi panggung, dekorasi , ornamen, hingga lakon para pemain. Namun sayang, penonton teater di negara ini hanya berasal dari kalangan bangsawan.
Apa Saja yang Ada di Seni Teater?
Umumnya, teater memiliki unsur-unsur estetis yang dapat menambah kualitas pertunjukannya. Dikutip dari buku Seni Rupa & Seni Teater 3 karya Drs. Margono, dkk., berikut penjelasannya:
1. Tata musik
Teater yang bagus dilengkapi dengan tata musik yang indah. Unsur ini harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi adegan yang sedang dipertontonkan.
ADVERTISEMENT
2. Tata gerak
Tata gerak yang dimainkan dengan baik membuat teater menjadi lebih mengasyikkan. Sehingga, penonton pun dapat menikmatinya dengan nyaman. Dalam unsur ini, pemain akan menyeimbangkan gerak kaki, tangan, dan tubuhnya dengan berirama.
3. Keunikan
Sesuatu yang khas dan menarik dalam suatu pementasan disebut sebagai keunikan. Contohnya dapat dilihat pada seni ludruk, di mana pada awal pertunjukannya selalu diiringi dengan Tari Ngremo yang berasal dari Jawa Timur.
4. Isi cerita
Isi cerita menjadi salah satu unsur estetis yang tak kalah penting dalam seni teater. Cerita tersebut dapat memuat tema humanistis, mempunyai jalinan konflik yang kuat, mengandung nilai moral, dan menampilkan hal-hal yang baru.
Baca juga: Memahami Teknik Penokohan dalam Seni Teater
Apa Saja Ciri-Ciri Seni Teater?
Ciri-ciri teater dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenisnya. Dirangkum dari Monograf Karakter Tokoh Teater Jingju karya Tri Utari Ismayuni (2021), berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
1. Ciri-ciri Seni Teater Modern
Teater modern telah mengalami perkembangan signifikan sejak pertama kali muncul. Berikut ini ciri khas teater modern selengkapnya:
2. Ciri-ciri Seni Teater Transisi
Teater transisi sangat modern karena dipengaruhi oleh budaya barat. Berikut ini ciri-cirinya yang bisa Anda simak:
3. Ciri-ciri Seni Teater Tradisional
Dikutip dari buku Seni Budaya untuk Kelas XI Sekolah Menengah Pertama karya Drs. Harry Sulastianto, dkk., berikut ini ciri-ciri yang dimiliki oleh seni teater tradisional:
ADVERTISEMENT
Baca juga: Latihan Improvisasi dalam Seni Teater Modern
Apa Saja Contoh Seni Teater?
Pada dasarnya, seni teater adalah sebuah pertunjukan yang dipertontonkan kepada khalayak umum. Di Indonesia, teater dibagi menjadi dua jenis, yakni teater tradisional dan modern.
Mengutip buku Pendidikan Seni Budaya Kelas VIII SMP karya Yoyok RM, dkk., teater tradisional umumnya masih terikat pada aturan dan tradisi daerah masing-masing. Misalnya dari segi kostum pemain, tata panggung, jalinan lakon, jumlah pemain, serta iringan musiknya.
ADVERTISEMENT
Sementara teater modern telah membebaskan diri dari ikatan-ikatan tersebut. Teater ini lebih menekankan pada unsur estetika yang meliputi jalan cerita dan lakon yang dimainkan.
Contoh teater tradisional atau daerah antara lain Randai dari Minangkabau, Wayang orang dari Jawa, Ketoprak dari Jawa, Topeng Banjet dari Jawa Barat, dan Mamanda dari Kalimantan Selatan.
Kemudian, contoh teater modern antara lain Mega-Mega dan Kapai-Kapai karya Arifin C. Noer; Lho, Aduh, dan Dag Dig Dug karya Putu Wijaya; lakon berjudul Isyu yang dimainkan oleh Teater Gandrik; Menunggu Godod dan Panembahan Reksa karya W.S. Rendra.
Jenis-Jenis Seni Teater
Jenis teater Nusantara terbagi menjadi dua, yakni teater tradisional dan modern. Dirangkum dari buku Teater: Teori dan Penerapannya karya Turahmat, berikut penjelasan lengkapnya:
ADVERTISEMENT
1. Teater tradisonal
Teater tradisional telah diwariskan oleh nenek moyang sejak dulu kala. Teater ini diisi dengan konsep yang sederhana, sehingga pertunjukan yang disuguhkan tidak memberikan jarak kepada penonton.
2. Teater moderen
Teater modern dipentaskan berdasarkan naskah yang telah dibuat. Pemain menghafalkan dan menirukan segala petunjuk yang tertera di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, teater modern terus dikembangkan dan dilengkapi dengan gambar animasi, pengeras suara, dan lain-lain.
(MSD)