Konten dari Pengguna

Sifat Bahasa yang Sering Digunakan dalam Pembuatan Puisi

Berita Terkini
Penulis kumparan
24 Mei 2024 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi puisi menggunakan sebuah bahasa yang bersifat konotatif. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi puisi menggunakan sebuah bahasa yang bersifat konotatif. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang diajarkan di bangku sekolah. Sama seperti karya sastra lainnya, puisi juga memiliki ciri khas dan struktur penulisannya sendiri. Adapun umumnya puisi menggunakan sebuah bahasa yang bersifat konotatif.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang membuat larik-larik puisi memiliki makna mendalam dan bisa menyentuh perasaan pembaca. Pemilihan diksi pada setiap larik puisi menjadi hal yang sangat penting dan perlu dipertimbangkan dengan matang.

Puisi Menggunakan Sebuah Bahasa yang Bersifat Apa? Ini Penjelasannya

Ilustrasi puisi menggunakan sebuah bahasa yang bersifat konotatif. Sumber: pexels.com
Secara umum, pengertian puisi adalah bentuk karya sastra yang berisi ungkapan hati, pikiran, dan perasaan penyair yang kemudian dituangkan dengan memanfaatkan segala daya bahasa, imajinasi, dan kreativitas pengarang dalam rangkaian bahasa yang indah dan mengandung makna.
Mengutip dari buku Pembelajaran Puisi, Apresiasi Dari Dalam Kelas, Supriyanto (2020:12), puisi menggunakan sebuah bahasa yang bersifat konotatif, berlebihan, ataupun terkesan merendahkan diri. Inilah yang kemudian disebut sebagai gaya bahasa puisi.
Artinya, setiap bahasa atau diksi yang digunakan dalam puisi sudah pasti bukanlah makna sebenarnya dan mengandung nilai rasa tertentu. Dengan kata lain, puisi yang baik adalah sebuah puisi yang dapat meninggalkan kesan mendalam.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, tidak heran jika membaca sebuah puisi mampu memengaruhi suasana pembaca akibat pengaruh psikologis yang ditimbulkan dari setiap kata pada lariknya. Jadi, penting bagi para penyair untuk menyusun setiap larik dan bait dengan tetap mengutamakan irama, rima, dan ritme.
Adapun makna konotatif sendiri sebenarnya adalah jenis makna di mana stimulus respons mengandung nilai-nilai emosional. Jadi, untuk menghindari munculnya interpretasi yang mungkin saja timbul, maka penyair akan berusaha memilih kata dan konteks yang bebas interpretasi.
Namun, walaupun bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung memiliki makna konotatif, tetapi tema puisi juga dapat dirunut dengan kata-kata kunci pada puisi tersebut. Dalam hal ini, tema puisi merupakan salah satu hal yang akan menentukan penyair dalam memilih kata-kata pada setiap larik dan bait puisi yang dibuatnya.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa puisi menggunakan sebuah bahasa yang bersifat konotatif. (Anne)