Konten dari Pengguna

Sistem Saraf Tepi yang Bersifat Somatis atau Bekerja secara Sadar pada Manusia

Berita Terkini
Penulis kumparan
26 Agustus 2024 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sistem saraf tepi yang bersifat somatis atau bekerja secara sadar pada manusia terdiri atas. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sistem saraf tepi yang bersifat somatis atau bekerja secara sadar pada manusia terdiri atas. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Sistem saraf manusia memiliki peran penting untuk mengatur tindakan yang akan dilakukan oleh tubuh dengan cara mengirim sinyal. Adapun sistem saraf tepi yang bersifat somatis atau bekerja secara sadar pada manusia terdiri atas serabut saraf perifer.
ADVERTISEMENT
Pemahaman tentang sistem saraf menjadi hal dasar yang perlu diketahui oleh setiap individu. Sebab, saraf manusia menjadi bagian yang paling penting sebagai penunjang aktivitas manusia.

Sistem Saraf Tepi yang Bersifat Somatis atau Bekerja secara Sadar pada Manusia Terdiri Atas Apa?

Ilustrasi sistem saraf tepi yang bersifat somatis atau bekerja secara sadar pada manusia terdiri atas. Sumber: pexels.com
Pada dasarnya, bagian sistem saraf terbagi menjadi dua jenis, yakni sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sementara saraf tepi meliputi saraf somatik (sadar) dan otonom (tidak sadar).
Mengutip dari buku Yes! Sukses Taklukkan Ujian SMP/MTs, Tim B First (2016:112), sistem saraf tepi yang bersifat somatis atau bekerja secara sadar pada manusia terdiri atas serabut saraf perifer. Sistem saraf somatik ini bisa dikendalikan sesuka hati oleh manusia.
ADVERTISEMENT
Jadi, serabut saraf perifer ini bertugas untuk mengambil informasi sensorik dalam kulit. Baru setelahnya, informasi yang sudah diambil akan dibawa ke sistem saraf proses untuk diproses lebih lanjut.
Tak hanya saraf perifer, somatik juga mempunyai serabut saraf motor yang menjulur keluar otak. Saraf ini memiliki fungsi yang besar dalam proses gerak dengan cara memberikan pesan ke seluruh anggota tubuh yang bersangkutan.
Berbeda halnya dengan saraf otonom yang kerap disebut sebagai jaringan sel kompleks yang mengontrol keadaan internal dalam tubuh. Jadi, sistem ini bertugas untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh di luar kesadaran manusia. Saraf otonom terbagi menjadi dua, yakni:
ADVERTISEMENT
Jadi, kesimpulannya adalah sistem saraf tepi yang bersifat somatis atau bekerja secara sadar pada manusia terdiri atas serabut saraf perifer. Semoga bermanfaat. (Anne)