Konten dari Pengguna

Tahun Disahkannya Wayang Menjadi Situs Warisan Dunia oleh UNESCO

Berita Terkini
Penulis kumparan
15 Juni 2023 19:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi wayang disahkan oleh UNESCO menjadi situs warisan dunia. Foto: Pixabay/Farisshidqi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wayang disahkan oleh UNESCO menjadi situs warisan dunia. Foto: Pixabay/Farisshidqi
ADVERTISEMENT
Wayang adalah kesenian khas Indonesia yang memiliki bentuk layaknya manusia. Ternyata, wayang disahkan oleh UNESCO menjadi situs warisan dunia pada tahun 2003 sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Presiden Joko Widodo membuat Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional yang diperingati setiap tanggal 7 November. Tujuannya untuk melestarikan kesenian ini, terutama pada generasi muda.

Wayang Disahkan oleh UNESCO menjadi Situs Warisan Dunia pada Tahun 2003

Ilustrasi wayang disahkan oleh UNESCO menjadi situs warisan dunia. Foto: Unsplash/Lighten Up
Seni pewayangan merupakan kesenian yang tumbuh dan berkembang di Jawa sejak zaman prasejarah. Wayang sebagai kesenian tradisional mampu bertahan dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan segala aspek perubahan-perubahannya.
Menurut Pranodja Poespaningrat dalam bukunya Nonton Wayang dari Berbagai Pekeliran (2005: 5), sejarah dari wayang diperkirakan sudah ada sejak 1.500 tahun sebelum Masehi. Indikasinya wayang pada zaman tersebut difungsikan sebagai medium untuk mendatangkan arwah leluhur.
Kepercayaan terhadap arwah leluhur berkorelasi dengan sistem kepercayaan masyarakat Jawa zaman prasejarah, di mana masyarakat pada zaman tersebut melakukan ritual penyembahan kepada arwah leluhur atau nenek-moyang atau kepercayaan kepada hyang, selanjutnya dinamakan pergelaran wayang.
ADVERTISEMENT
Wayang pada masa itu digunakan sebagai media pemujaan kepada arwah leluhur, dengan sebutan hyang atau dahyang. Apabila berkomunikasi dengan roh-roh itu, masyarakat Jawa memerlukan bantuan seorang syaman. Proses ini merupakan cikal bakal dari sejarah wayang yang berasal dari kata hyang, kemudian disebut wayang dan syaman adalah dalang.

Pertunjukkan Wayang

Ilustrasi wayang disahkan oleh UNESCO menjadi situs warisan dunia. Foto: Unsplash/Lighten Up
Dalam pertunjukkan wayang, terdapat berbagai seni yang saling berkolaborasi, mulai dari seni peran, suara, sastra, lukis, pahat, hingga seni musik. Pegelaran wayang kulit dimainkan dengan dalang yang diiringi gamelan dan sinden.
Pertunjukkan wayang kulit didasarkan pada kitab Ramayana dan Mahabarata. Sebagai kitab asli India, kisah wayang juga menyesuaikan kebudayaan dengan budaya daerah Indonesia, terutama daerah Jawa. Seperti Bagong, Petruk, Gareng, ndan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di era modern seperti saat ini, pertunjukkan wayang kulit banyak diselipi cerita- cerita humor, permasalahan anak muda, hingga wayang yang terinspirasi dari tokoh terkenal.
Meskipun wayang sudah menjadi warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 2003, namun kesenian ini tetap perlu dijaga dan dilestarikan. Agar para pemuda dapat memahami kesenian yang satu ini hingga kisah-kisah inspiratif yang ada di dalamnya.(MZM)