Tanggal Perayaan Hari Dongeng Sedunia dan Sejarahnya

ilustrasi hari dongeng sedunia, sumber: Pixabay/Sasin Tipchai

Tahukah Anda kapan Hari Dongeng Sedunia dirayakan? Sebelum ditetapkan sebagai hari dongeng, Anda juga perlu tahu sejarah singkatnya. Artikel ini akan membahas tentang hari dongeng serta sejarahnya, yuk disimak.

Baca juga : Kumpulan Judul Cerita Dongeng Sebelum Tidur dan Sinopsisnya

Tanggal Perayaan Hari Dongeng Sedunia

Pada saat ini Hari Dongeng sedunia diperingati bersama-sama khususnya oleh pegiat sastra maupun pejuang literasi di setiap tanggal 20 Maret.

Awal mulanya Hari Dongeng Sedunia hanya diperingati oleh negara Swedia, yang memperingati hari dongeng sedunia setiap tanggal 20 Maret sejak tahun 1991. Dalam bahasa Swedia Hari Dongeng Sedunia dikenal dengan nama Alla Beratteres Dag (Hari Pendongeng).

Nina Rahmawati, menulis di dalam buku yang berjudul "Hari-hari Penting Internasional" menyampaikan seiring perkembangan zaman, para pendongeng di Perth juga mengadakan Celebration of story pada tanggal 20 Maret 1997.

Rupanya tidak hanya di Perth, tetapi beberapa negara di Amerika Selatan juga merayakan Hari Dongeng Sedunia untuk saat itu. Maka sejak saat itulah tanggal 20 Maret ditetapkan sebagai Hari Dongeng Sedunia.

Negara Indonesia juga merayakan Hari Dongeng Nasional setiap tanggal 28 November.

Mengapa tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Dongeng Nasional? Tanggal 28 November dipilih sebagai Hari Dongeng Nasional berdasarkan hari lahir Drs. Suyadi atau dikenal dengan nama Pak Raden. Beliau adalah tokoh yang menciptakan tokoh Unyil dan kawan-kawan.

Deklarasi hari Dongeng Nasional dilakukan dengan tujuan melestarikan dan mengangkat kembali budaya mendongeng yang mulai ditinggalkan karena kemajuan zaman dan tekhnologi yang terus berkembang.

Ilustrasi hari dongeng sedunia, sumber: Pixabay/Katepnha Kyepehko

Mengapa Hari dongeng diperingati secara Nasional bahkan Internasional?

Hari dongeng diperingati dengan tujuan untuk melestarikan keberadaan dongeng di tengah kehidupan masyarakat karena banyak manfaatnya. Melalui dongeng yang diceritakan dapat diperoleh nilai-nilai hidup yang diajarkan melalui tutur dongeng.

Dongeng bukan saja sebagai cerita pengantar tidur untuk anak-anak, melainkan juga sebagai alat untuk menanamkan karakter-karakter baik kepada anak-anak.

Pendidikan karakter yang digaungkan dapat dicapai salah satunya melalui kegiatan mendongeng. Dongeng juga dapat dimanfaatkan sebagai alat penyampai nilai moral yang dapat membentuk karakter anak.

Namun cukup disayangkan, saat ini semakin sedikit orang tua yang mau meluangkan waktunya untuk mendongeng kepada anak-anaknya. Mari kita bangkitkan buaya mendongeng sebagai salah satu upaya meningkatkan pendidikan karakter anak.(SR)