Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Tata Cara Penulisan Kata dari Bahasa Daerah dan Bahasa Asing dalam Karya Tulis
18 September 2023 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang disusun dengan aturan penulisan tertentu dan biasanya berisi sebuah fakta. Salah satu aturan yang harus diperhatikan adalah tata cara penulisan kata dari bahasa daerah dan bahasa asing.
ADVERTISEMENT
Dalam karya tulis ilmiah, memang ada banyak aturan terutama dalam hal kepenulisan. Semuanya harus sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan atau EYD. Sebagai contoh, selain cara menulis bahasa daerah dan asing, ada juga kata baku dan tidak baku.
Aturan dan Tata Cara Penulisan Kata dari Bahasa Daerah dan Bahasa Asing
Saat menulis karya tulis, baik itu skripsi, makalah, artikel, atau esai, mungkin sering menemukan kata-kata yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing. Kata-kata ini bisa berupa nama ilmiah, istilah khusus, ungkapan, atau nama orang, lembaga, dan organisasi.
Bagaimana cara menulis kata-kata tersebut dengan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia? Berikut adalah tata cara penulisan kata dari bahasa daerah dan bahasa asing dikutip dari buku Bahasa Akademik Indonesia, Isma Tantawi, (2019)
ADVERTISEMENT
1. Kata Bahasa Daerah dan Asing Dicetak Miring
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia harus ditulis dengan huruf miring.
Hal ini bertujuan untuk membedakan kata-kata tersebut dengan kata-kata bahasa Indonesia. Sebagai contoh adalah sebagai berikut.
2. Kata Serapan Tidak Dicetak Miring
Ada beberapa kata asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia dan diperlakukan sebagai kata Indonesia. Kata-kata ini tidak perlu ditulis dengan huruf miring.
Untuk mengetahui apakah suatu kata asing sudah diserap atau belum, bisa mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Contohnya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Itulah tata cara penulisan kata dari bahasa daerah dan bahasa asing dalam sebuah karya tulis ilmiah. Aturan tersebut akan sangat membantu jika sedang menulis karya tulis ilmiah yang menggunakan banyak bahasa daerah atau asing. (WWN)