Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Tata Cara Sakramen Pengakuan Dosa Katolik
28 Desember 2021 6:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sakramen pengakuan dosa Katolik, pengampunan dosa, atau rekonsiliasi adalah salah satu sakramen penyembuhan rohani dari seseorang yang telah dibaptis, setelah terjauhkan dari Allah akibat perbuatan dosa .
ADVERTISEMENT
Dosa adalah perbuatan yang melawan perintah Tuhan dan bisa merugikan diri sendiri maupun sesama. Setiap dosa tentu saja menjauhkan diri manusia dari Tuhan. Untuk itu, jika seseorang melakukan dosa, ia harus segera bertobat untuk memulihkan hubungan-Nya dengan Tuhan dan sesama.
Tata Cara Sakramen Pengakuan Dosa Katolik
Berdasarkan situs resmi Keuskupan Agung Jakarta, sebelum melakukan sakramen tobat alias pengakuan dosa pribadi, umat Katolik perlu terlebih dahulu mempersiapkan diri dengan menjalani ibadat tobat dengan tahapan berikut:
Tata Cara Pengakuan Dosa Pribadi
Setelah menjalani ibadat tobat di atas, setiap umat bisa melakukan sakramen pengakuan dosa pribadi dengan tata cara sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Saat umat memasuki kamar yang telah disiapkan, umat akan berlutut dan menerima berkat pengantar dari Imam, lalu membuat tanda salib sebagai pembukaan pertobatan.
Lalu katakan demikian:
U : Bapa, Sakramen Tobat yang terakhir saya terima adalah …..(sebutkan kapan terakhir kali menerima Sakramen Tobat)
Jika ini pertama kalinya menerima Sakramen Tobat, maka katakan:
U : Bapa, ini penerimaan Sakramen Tobat saya untuk pertama kalinya…
Kemudian ucapkan demiiian:
U : Bapa, dari saat terakhir saya menerima Sakramen Tobat sampai saat ini, saya sadari telah melakukan dosa-dosa dan oleh karena itu pada saat ini dihadapan Bapa saya mau mengaku kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kepada seluruh umat Allah yang kudus, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian, khususnya bahwa saya telah berdosa :…..(sebutkan semua dosa dengan jujur). Saya sungguh menyesal atas semua dosa saya itu, dan dengan hormat saya meminta pengampunan serta penitensi yang berguna bagi saya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dengarkan nasihat dari Imam dan apa yang harus dilakukan sebagai penintensi atas dosa tersebut dengan seksama.
Usai memperoleh nasihat, Romo Imam akan meminta umat untuk mengucapkan doa tobat dari Puji Syukur No. 25 sebagai berikut:
Allah Yang Maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau Yang Mahapengasih dan Mahabaik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah Yang Mahamurah, ampunilah aku orang berdosa ini. Amin.
Saat Imam memberikan absolusi, umat harus membuat tanda salib, mengucapkan kata terima kasih, dan kemudian keluar dari kamar pengakuan.
Usai pengakuan pribadi itu, umat bisa memanjatkan doa-doa penitensi dan doa Syukur Atas Pengampunan dari Puji Syukur No. 27.
ADVERTISEMENT
Di dalam 1 Yohanes 1:9 (TB), tertulis demikian:
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Maka dari itu, beranilah untuk mengakui dosa di hadapan Tuhan dan berbalik ke jalan yang benar.(BRP)