Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Tauhid Rububiyah dan Penjelasan Arti Tauhid
30 Desember 2020 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 26 Juni 2023 18:16 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tauhid rububiyah yang berarti mengesakan Allah dalam penciptaan, kekuasaan, kepemilikan dan kewenangan Allah sebagai satu-satunya zat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Selain tauhid rububiyah, terdapat juga tauhid uluhiyah yang juga memiliki hubungan erat dengan tauhid rububiyah. Tak hanya itu, pengetahuan tentang makna tauhid itu sendiri juga perlu dipahami dengan baik agar dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.
ADVERTISEMENT
Tauhid Rububiyah dan Maknanya
Tauhid rububiyah yang merupakan salah satu bentuk tauhid atau mengesakan Allah ini memiliki arti beriman hanya kepada Allah, satu-satunya Zat yang memiliki kekuasaan mutlak, memiliki hak mutlak untuk mengatur, menciptakan, merencanakan, hingga menjaga jalannya alam semesta. Tauhid rububiyah ini sering kita jumpai dalilnya dalam Alquran yang menerangkan tentang kekuasaan Allah.
Salah satu ayat Alquran yang menerangkan tentang kekuasaan Allah adalah surat Az Zumar ayat 62 yang memiliki arti “Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu” ini tentu menunjukan secara mutlak bahwa Allah merupakan satu-satunya Zat yang memiliki kekuasaan atas alam semesta mulai dari hidup hingga matinya makhluk.
Tak hanya surat Az Zumar, dalam surat lain juga dijelaskan bahwa Allah adalah Zat yang memiliki hak dan kekuasaan untuk menciptakan makhluk dan juga memerintahkan makhluk-Nya. Seperti yang tertuang dalam surat Al Araf ayat 54 berikut ini:
ADVERTISEMENT
Tauhid yang berarti mengesakan Allah dan termasuk ke dalam kaidah islam yang menyatakan keesaan Allah, ini menunjukan bahwa agama Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Esa atau satu dan tidak memiliki sekutu atau bahkan zat lain yang dapat menyerupai Allah. Tauhid ini dapat diamalkan manusia dengan wujud tidak melakukan syirik kepada Allah dengan mempercayai tukang sihir atau hal-hal yang berbau syirik lainnya.
Tauhid rububiyah ini ternyata memiliki hubungan yang erat satu sama lainnya dengan tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah. Tauhid ibadah adalah mengesakan Allah dalam segala bentuk ibadah. Ini berarti seseorang beribadah hanya niat dan hanya kepada Allah tanpa ada sekutu lainnya.
ADVERTISEMENT
Tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah dikatakan memiliki hubungan yang erat karena jika seseorang beribadah hanya kepada Allah tanpa menyekutukan Allah dengan niat hanya karena Allah, pasti dia meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Zat yang memiliki kekuasaan mutlak atas semua hal yang ada di alam semesta. (DA)