Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Teknologi yang Menggunakan Tumbuhan untuk Menghilangkan Bahan Pencemar
13 Mei 2024 20:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teknologi yang menggunakan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik senyawa organik maupun anorganik disebut fitoremediasi.
ADVERTISEMENT
Fitoremediasi banyak digunakan untuk menangani pencemaran lingkungan yang diakibatkan logam berat dan sejenisnya.Teknologi ini bisa meminimalisir bahaya terhadap lingkungan dan manusia.
Teknologi yang Menggunakan Tumbuhan untuk Menghilangkan, Memindahkan, Menstabilkan atau Menghancurkan Bahan Pencemar Baik Senyawa Organik Maupun Anorganik
Dikutip dari buku Fitoremediasi Air Tercemar karya Ratih Pratiwi (2022: 4), terdapat dua sumber pencemaran yaitu sumber titik dan sumber non titik. Sumber titik adalah sumber polusi yang berasal dari sumber spesifik, teridentifikasi, dan berwujud. Sedangkan sumber non titik adalah sumber polutan yang tersebar seperti air hujan.
Fitoremediasi berasal dari kata Inggris phytoremediation. Kata ini sendiri tersusun atas dua bagian kata, yaitu phyto yang berasal dari kata Yunani phyton (= “tumbuhan”).
ADVERTISEMENT
Dan remediation yang berasal dari kata Latin remedium ( =”menyembuhkan”, dalam hal ini berarti juga “menyelesaikan masalah dengan cara memperbaiki kesalahan atau kekurangan”). Metode ini pertama kali dipacu oleh kebocoran reaktor nuklir di Chernobyl – Rusia pada tahun 1986.
Beberapa peneliti Amerika dan Ukraina telah melakukan penelitian terhadap kemampuan tanaman jenis Indian mustard untuk meminimalkan kandungan unsur cesium dan stronsium dalam tanah yang telah terpapar oleh senyawa radioaktif.
Sedangkan di Iowa – AS, para peneliti mencoba pohon poplar untuk menurunkan kandungan senyawa pestisida jenis atrazine yang terpapar di dalam tanah dan air tanah.
Keuntungan paling besar dalam penggunaan fitoremediasi adalah biaya operasi lebih murah bila dibandingkan pengolahan konvensional lain seperti insinerasi, pencucian tanah berdasarkan sistem kimia dan energi yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Prinsip dasar dari teknologi fitoremediasi ini adalah memulihkan tanah terkontaminasi, memperbaiki sludge, sedimen dan air bawah tanah melalui proses pemindahan, degradasi atau stabilisasi suatu kontaminan.
Proses ini bisa meliputi akumulasi, degradasi, atau immobilisasi polutan, sehingga mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Proses dalam teknologi fitoremediasi ini berjalan secara alami dengan enam tahapan proses secara serial yang dilakukan tumbuhan terhadap zat kontaminan/pencemar disekitarnya.
Demikian pembahasan mengenai istilah yang digunakan dalam ‘teknologi yang menggunakan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik senyawa organik maupun anorganik adalah’. (Umi)