Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tempat Pelaksanaan Konferensi Meja Bundar dan Sejarah Singkatnya
20 Juni 2024 17:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertanyaan mengenai tempat pelaksanaan Konferensi Meja Bundar adalah hal yang sering muncul saat membahas sejarah Indonesia. Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan pertemuan antara pihak Indonesia dan Belanda yang membahas kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
KMB menjadi tonggak penting dalam perjalanan diplomasi Indonesia-Belanda menuju pengakuan internasional dan penyelesaian konflik. Meskipun proses perundingan ini cukup kompleks dan berkelanjutan, KMB menjalin landasan politik bagi Indonesia saat itu.
Tempat Pelaksanaan Konferensi Meja Bundar adalah di Den Haag, Belanda
Menurut catatan sejarah , tempat pelaksanaan Konferensi Meja Bundar adalah di Den Haag, Belanda. Pertemuan ini berlangsung dari tanggal 23 Agustus hingga 2 November 1949 di Binnenhof, gedung parlemen Belanda.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Belanda berusaha kembali menguasai Indonesia. Hal ini akhirnya memicu konflik bersenjata antara Belanda dan pihak Republik Indonesia yang baru merdeka.
Berdasarkan buku Kronik Revolusi Indonesia Jilid V, Pramoedya Ananta Toer, (2014), perang kemerdekaan Indonesia berlangsung selama beberapa tahun, hingga akhirnya melalui tekanan internasional, kedua belah pihak setuju untuk berunding.
ADVERTISEMENT
Sebelum KMB, sempat diadakan beberapa perundingan penting seperti Perjanjian Linggadjati (1947) dan Perjanjian Renville (1948), tetapi konflik tetap berlanjut. Agresi Militer Belanda I dan II semakin memperburuk hubungan kedua negara.
KMB diadakan di Den Haag, Belanda, dengan tujuan utama untuk menyelesaikan konflik dan menentukan status politik Indonesia. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, sementara delegasi Belanda dipimpin oleh Willem Drees.
Selain itu, hadir juga delegasi dari BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), yang mewakili negara-negara federal di Indonesia yang didukung Belanda. Selama perundingan, berbagai isu penting dibahas, termasuk penyerahan kedaulatan, status Papua Barat, dan utang Hindia Belanda.
Hasil dari KMB adalah:
ADVERTISEMENT