Konten dari Pengguna

Teori Belajar Kontruktivisme dan Tokoh-tokohnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
5 November 2024 20:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teori Belajar Konstruktivisme. Sumber: Pexels/Olly
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teori Belajar Konstruktivisme. Sumber: Pexels/Olly
ADVERTISEMENT
Teori belajar dapat dikelompokkan menjadi beberapa pendekatan. Contohnya teori belajar konstruktivisme.
ADVERTISEMENT
Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan. Teori tersebut menekankan bahwa suatu pengetahuan merupakan hasil dari konstruksi atau bentukan.

Mengenal Teori Belajar Konstruktivisme

Ilustrasi Teori Belajar Konstruktivisme. Sumber: Pexels/Yankrukov
Dikutip dari buku Teori Belajar dalam Pembelajaran, Saksono, et al. (2023), teori belajar konstruktivisme adalah pendekatan dalam psikologi dan pendidikan yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri melalui proses konstruksi mental.
Teori ini menekankan bahwa seorang manusia harus mengkonstruksikan pengetahuan sendiri. Dengan demikian, manusia juga yang akan memberikan nilai sentimentil serta menggali suatu ilmu pengetahuan. Baik melalui pengalaman, kajian, hingga penelitian.
Teori belajar yang satu ini memiliki sejumlah tujuan. Tujuannya antara lain sebagai berikut.

1. Meningkatkan Pengetahuan

Konstruktivisme dapat meningkatkan pengetahuan. Pengetahuan tidak hanya didapatkan dari pendidikan formal. Melainkan bisa didapatkan dari pendidikan nonformal. Ilmu pengetahuan didapatkan bergantuk pada kemampuan, keinginan, serta sensitivitas terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT

2. Merangsang Peserta Didik untuk Berpikir Inovatif

Tujuan konstruktivisme selanjutnya adalah terangsang untuk berpikir inovatif. Berpikir inovatif dan kreatif tidaklah mudah. Sebab membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Melalui pendekatan teori belajar ini, peserta didik dirangsang agar mampu berpikir secara inovatif dan kreatif.

3. Membentuk Keahlian yang Sesuai dengan Kemampuan

Tujuan lainnya adalah dapat membentuk keahlian yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Melalui konstruktivisme, bakat peserta didik dapat terasah. Sehingga melahirkan kemampuan serta keterampilan sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Tokoh-Tokoh Teori Belajar Konstruktivisme

Ilustrasi Teori Belajar Konstruktivisme. Sumber: Pexels/Yankrukov
Ada sejumlah tokoh pembentuk teori belajar yang satu ini. Berikut tokoh-tokohnya.

1. John Dewey

Dewey berpendapat bahwa pendidikan seharusnya menjadi sebuah proses sosial untuk menghubungkan antara pengalam siswa sebelumnya dengan informasi-informasi terbaru. Pengetahuan muncul melalui situasi saat pengalaman yang bermakna terjadi.

2. Jean Piaget

Jean Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibuat, bukannya ditemukan. Sementara keterampilan tidak bisa diajarkan, melainkan harus dipelajari sendiri.
ADVERTISEMENT

3. Lev Vygotsky

Vygotsky membuat ilustrasi proses perkembangan dan pembelajaran melalui analogi oksigen dan hidrogen. Menurut analogi tersebut, perkembangan dan pembelajaran adalah perpaduan antara pemikiran serta perkataan.
Perpaduan tersebut memiliki hubungan dalam proses sosial. Oleh karena itu, teori konstruktivisme Vygotsky fokusnya kepada peranan interaksi sosial dalam mengembangkan kognisi.
Demikian penjelasan teori belajar konstruktivisme. Tokoh pembentuk teori tersebut adalah Dewey, Piaget, dan Vygotsky. (FAR)