Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Timeline terjadi Deforestasi di Indonesia
21 April 2024 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kapan terjadi deforestasi di Indonesia? deforestasi adalah salah satu masalah lingkungan yang hingga kini masih menghantui Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, peristiwa tersebut menyebabkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya marak terjadi pembukaan lahan untuk pembangunan.
Kapan terjadi Deforestasi di Indonesia?
Kapan terjadi deforestasi di Indonesia ? Mengutip website ppid.menlhk.go.id, pada tahun 2021 -2022, deforestasi (netto) Indonesia sebesar 104 ribu ha. Luas deforestasi tertinggi berada di kelas hutan sekunder, yakni 71,3% atau 75,0 ribu ha dalam kawasan hutan.
Adapun sisanya 28,7% berada di luar kawasan hutan. Sementara itu, pada tahun 2020-2021, deforestasi di Indonesia terjadi penurunan 8,4 %.
Faktanya, deforestasi tertinggi terjadi pada tahun 1996-2000 sebesar 3,5 juta ha. Lalu, periode 2002-2014 sebesar 0,75 juta ha per tahun.
Deforestasi terendah dicapai di era Presiden Jokowi. Bahkan, Indonesia disebut-sebut sebagai negara nomor satu tingkat penurunan deforestasi di dunia karena mencapai sebesar 65%.
ADVERTISEMENT
Data Karhutla dari Tahun ke Tahun
Menilik data hotspot dan luas karhutla, hal ini mengindikasikan adanya keberhasilan dari pengendalian karhutla di Indonesia. Adapun data tersebut yakni:
Dampak Menurunnya Karhutla di Indonesia
Kebakaran hutan dan lahan sejak tahun 2015 menunjukkan tren menurun hingga Oktober 2023. Sejak terjadinya karhutla pada tahun 2015, hingga saat ini luas karhutla di Indonesia menurun secara signifikan antara 94% - 37%.
Hal ini menyebabkan emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan Indonesia tidak lagi sebesar tahun-tahun sebelumnya. Alhasil, Indonesia tidak lagi menjadi negara peng-emisi 5 terbesar di dunia. Bahkan, pada tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat peng-emisi ke-9 dengan angka penurunan mencapai 890 juta ton CO2.
ADVERTISEMENT
Mengacu pada data Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) dari Uni Eropa, Indonesia tidak termasuk ke dalam kelompok negara-negara penyumbang emisi terbesar dari kebakaran hutan dan lahan. Adapun negara-negara yang tergolong ke dalamnya adalah Amerika Serikat dan Kanada.
Berdasarkan data deforestasi, penurunan hutan Indonesia relatif rendah dan stabil. Pemerintah konsisten menjalankan berbagai upaya untuk mencegah kebakaran hutan, mulai dari monitoring, pencegahan, penetapan kebijakan, dan penegakan hukum. (DLA)