Konten dari Pengguna

Tokoh yang Memindahkan Ibukota Kesultanan dari Demak ke Pajang

Berita Terkini
Penulis kumparan
1 Juni 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pemindahan Ibukota Kesultanan dari Demak ke Pajang Dilakukan oleh Joko Tingkir    Sumber Unsplash/Katerina Kerdi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemindahan Ibukota Kesultanan dari Demak ke Pajang Dilakukan oleh Joko Tingkir Sumber Unsplash/Katerina Kerdi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesultanan Demak dan Kesultanan Pajang adalah kerajaan Islam di nusantara. Peristiwa pemindahan ibukota kesultanan dari Demak ke Pajang dilakukan oleh keluarga kerajaan yang terlibat perebutan kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Kesultanan Demak berdiri pada akhir abad ke-15, dengan Raden Patah sebagai raja pertama, dan beribu kota di Bintoro Demak. Kesultanan Demak maju pesat di bawah kepemimpinan Sultan Trenggono (1521 M).

Peristiwa Pemindahan Ibukota Kesultanan dari Demak ke Pajang Dilakukan oleh Joko Tingkir, Ini Ulasannya!

Ilustrasi Pemindahan Ibukota Kesultanan dari Demak ke Pajang Dilakukan oleh Joko Tingkir Sumber Unsplash/Dhru J
Kematian Sultan Trenggono pada tahun 1549 menandai berakhirnya Kesultanan Demak. Pemindahan ibukota kesultanan dari Demak ke Pajang dilakukan oleh Joko Tingkir.
Diambil dari buku Kanjeng Sunan Kalijaga, Conie Wishnu W (2022:60), Joko Tingkir adalah menantu Sultan Trenggono dari Pasai. Ia diangkat menjadi panglima pasukan Kesultanan Demak.
Dalam Perang Fatahillah, Joko Tingkir memimpin penyerbuan dan berhasil menduduki Sunda Kelapa. Ia juga menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana.
ADVERTISEMENT
Perebutan kekuasaan Kesultanan Demak terjadi antara Pangeran Surowijoyo (Pangeran Sekar) dengan Sultan Trenggono yang masih bersaudara.
Perebutan ini berakhir dengan terbunuhnya Pangeran Surowiyoto oleh Sunan Prawoto (anak Sultan Trenggono), di tepi sungai sepulang dari salat Jumat, sehingga disebut dengan Sekar Sedo Lepen (Sekar atau bunga gugur di sungai).
Kemunduran Kesultanan Demak berawal ketika Sultan Trenggono terbunuh dalam peperangan melawan Panarukan (1546), dan digantikan oleh Sunan Prawoto yang hanya menduduki tahta dalam waktu singkat.
Sunan Prawoto dibunuh oleh Rungkud, pengikut Arya Penangsang (1547). Arya Penangsang adalah seorang Adipati Jipang dan murid kesayangan Sunan Kudus, yang juga ingin menjadi raja Demak.
Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Arya Penangsang memancing permusuhan dengan para adipati termasuk Joko Tingkir (Hadiwijaya), menantu Sultan Trenggono.
ADVERTISEMENT
Akhirnya Arya Penangsang berhasil dibunuh oleh Sutawijaya (anak angkat Joko Tingkir), dan kemudian Joko Tingkir memindahkan wilayah kekuasaan ibu kota ke Jipang menjadi Kerajaan Pajang (Kesultananan Jipang).
Pemindahan ibukota kesultanan dari Demak ke Pajang dilakukan oleh Joko Tingkir. Ia pun kemudian mendirikan Kesultanan Pajang sebagai kelanjutan dari Kesultanan Demak.(DK)