Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Tujuan Ibadah Kurban Disyariatkan dalam Islam
7 Juni 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ibadah kurban disyariatkan dalam islam untuk mengenang kisah nabi Ibrahim dan Ismail. Keduanya memegang kunci sejarah awal mula penetapan hukum kurban.
ADVERTISEMENT
Kurban menjadi salah satu ibadah yang memiliki kemuliaan sangat tinggi di hadapan Allah. Selain mengetahui hukum pelaksanaannya, penting sekali memahami sejarah kurban.
Tujuan Ibadah Kurban Disyariatkan dalam Islam bagi Umat Muslim
Mengutip buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul, Ridwan Abdullah & Muhammad Kadri (2021), ibadah kurban disyariatkan dalam islam untuk mengenang kisah nabi Ibrahim dan Ismail. Kisah ini bermula dari Nabi Ibrahim yang saat itu memperoleh mimpi menyembelih putra kesayangannya, yakni Ismail.
Setelah memperoleh mimpi tersebut, Nabi Ibrahim merasa bingung untuk mengambil keputusan. Sebagai seorang hamba yang taat pada perintah Allah Swt., Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah Swt. agar diberikan petunjuk atas mimpinya.
1. Mimpi Menyembelih Ismail
Hasilnya ia justru mendapat mimpi yang sama sampai ketiga kali, yakni permintaan untuk menyembelih Ismail. Nabi Ibrahim bergegas menemui putranya dan menjelaskan tentang isi mimpinya itu. Adapun jawaban Ismail tentang kurban tertuang dalam ayat Al-Qur'an berikut:
ADVERTISEMENT
2. Upaya Melakukan Penyembelihan
Mendengar jawaban dari anaknya yang bijak, Nabi Ibrahim semakin sedih dan menangis karena Ismail adalah putranya yang paling disayang.
Usai keduanya bersepakat melakukan penyembelihan, Nabi Ibrahim membawa Ismail ke Mina, lalu membaringkannya di atas pelipisnya.
ADVERTISEMENT
3. Gagalnya Penyembelihan Ismail
Pada saat Nabi Ibrahim ikhlas, pisau tajam yang digunakannya tidak mempan untuk menyembelih leher Ismail. Berkali-kali pisau tersebut tumpul dan tidak meninggalkan bekas apa pun di leher Ismail.
Melalui peristiwa tersebut, terbukti bahwa Nabi Ibrahim dan putranya Ismail adalah sosok yang taat kepada Allah. Oleh karena itu, Allah tidak menghendaki penyembelihan tersebut terjadi dan mengganti perintah kurban dengan seekor kambing.
Jadi, ibadah kurban disyariatkan dalam Islam untuk mengenang kisah nabi Ibrahim dan Ismail. Peristiwa penyembelihan Nabi Ismail akhirnya digantikan dengan domba dan menjadi sejarah kurban di Hari Raya Iduladha. (DLA)