Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Ulasan Sejarah Perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia
1 Desember 2023 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Revolusi merupakan suatu revolusi produksi biji-bijian dari hasil penemuan ilmiah berupa bibit unggul baru dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung sehingga menjadikan hasil panen lebih berkualitas dan jumlah lebih banyak. Deskripsikan perkembangan revolusi hijau di Indonesia!
ADVERTISEMENT
Secara umum revolusi hijau dimulai setelah Perang Dunia I. Pada saat itu, terdapat banyak lahan pertanian di Eropa hancur. Adapun revolusi hijau di Indonesia mencapai perkembangan pada masa Orde Baru, yaitu sejak dilaksanakan Pelita I pada tahun 1969 yang menitikberatkan sasaran pembangunan pada sektor pertanian dan industri.
Deskripsikan Perkembangan Revolusi Hijau di Indonesia!
Struktur ekonomi masyarakat Indonesia sebagian besar dibangun melalui struktur agraris, sehingga sektor pertanian mendapatkan perhatian yang serius. Dikutip dari buku Sejarah SMA/MA Kelas XII-IPA, A Ferry T Indratno, dkk, program pemerintah Orde Baru yang paling dikenal adalah pelaksanaan revolusi hijau yang dilakukan dengan cara intensifikasi dan lahan pertanian.
Akibat pelaksanaan revolusi hijau di Indonesia, produksi tanaman pangan khususnya padi meningkat dengan pesat pada tahun 1980-an, sehingga Indonesia dapat berswasembada dan mengekspor beras ke negara lain. Menjelang akhir kekuasaannya, pemerintah mencanangkan Gema Palagung (Gerakan Mandiri Padi, Palawija, dan Jagung) yang akhirnya tidak dapat terwujud karena pelbagai sebab.
ADVERTISEMENT
Inti revolusi hijau adalah persoalan teknologi karena hampir semua cakupan kegiatannya bersangkut paut dengan teknologi yang modern. Pengolahan lahan pertanian diarahkan pada penggunaan teknologi modern seperti traktor. Demikian pula metode pemberantasan hama, petani dianjurkan untuk menggunakan insektisida, rodentisida, dan herbisida.
Namun, revolusi hijau merupakan wujud dari industrialisasi pertanian di Indonesia menimbulkan permasalahan. Akhirnya disadari bahwa biaya yang harus dikorbankan untuk mencapai kondisi tersebut sangat mahal, yaitu rusaknya struktur tanah, keanekaragaman hayati menghilang, lumbung desa menghilang, dan petani semakin miskin.
Beberapa program yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru untuk menunjang keberhasilan revolusi hijau, yaitu intensifikasi pertanian, ekstensifikasi pertanian, diversifikasi pertanian, dan rehabilitasi pertanian. Semoga penjelasan terkait deskripsikan perkembangan revolusi hijau di Indonesia di atas dapat bermanfaat! (CHL)
ADVERTISEMENT