Ulasan tentang dua Pola Sosialisasi menurut Gatrude Jaeger

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
8 Maret 2023 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bersosialisasi dengan mengikuti cara Gatrude Jaegaer. Foto: Unsplash/Hannah Busing
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bersosialisasi dengan mengikuti cara Gatrude Jaegaer. Foto: Unsplash/Hannah Busing
ADVERTISEMENT
Jelaskan dua pola sosialisasi menurut Gatrude Jaegaer! Pertanyaan ini muncul karena manusia sebagai pasti akan bersosialisasi dengan orang lain, di mana kita akan saling berhubungan dengan individu atau kelompok. Untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain, kita perlu belajar caranya dan Gatrude Jaegaer adalah salah satu pola yang bisa digunakam.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui tentang pola sosialisasi menurut Gatrude Jaegaer, simak penjelasan di bawah ini.

Ulasan tentang Dua Pola Sosialisasi menurut Gatrude Jaeger

Ilustrasi bersosialisasi. Foto: Unsplash/Levi Guzman
Dikutip dari buku Menerjang Badai, Meraih Mimpi oleh Dwiana Pujiasih (2021), Getrude Jaeger menjelaskan dua pola sosialisasi yakni:

Sosialisasi Represif

Sosialisasi represif adalah sebuah sosialisasi yang menekankan pada pemberitahuan hukuman. Pola sosialisasi yang satu ini biasa dipergunakan pada pihak-pihak yang otoriter dan suka memerintah.
Cara sosialisasi represif bertumpu pada satu arah, yakni orang yang memberi tahu saja. Tujuannya adalah agar memberi pesan untuk patuh dan menciptakan keseragaman sikap serta perilaku yang sesuai dikehendaki. Namun jika ada yang mematuhinya, maka diberikan saksi dan hukuman.
ADVERTISEMENT
Pola sosialisasi represif yang dialami oleh individu mempunyai ciri-ciri:

Pola Sosialisasi Partisipatif

Sosialisasi partisipatif adalah pola sosialisasi yang menekankan pada penghargaan. Berbeda dengan sosialisasi represif, sosialisasi partisipatif mengutamakan interaksi serta komunikasi verbal antara pihak satu dengan pihak lainnya.
Jika seseorang berperilaku baik dalam bersosialisasi, maka ia akan mendapatkan imbalan. Akan tetapi, jika ia melakukan kesalahan, ia akan mendapatkan hukuman yang bersifat simbolis.
Adapun ciri-ciri dari sosialisasi partisipatif, sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Meskipun dua pola sosialisasi menurut Getrude Jaeger berbeda jauh, namun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga, kedua cara di atas bisa diaplikasikan apabila sesuai dengan proporsinya.(MZM)