Konten dari Pengguna

Unsur Intrinsik Karya Sastra yang Berkaitan dengan Pesan

Berita Terkini
Penulis kumparan
30 April 2024 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Unsur intrinsik karya sastra yang berkaitan dengan pesan adalah amanat., sumber gambar: Unsplash/IewekGnos
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Unsur intrinsik karya sastra yang berkaitan dengan pesan adalah amanat., sumber gambar: Unsplash/IewekGnos
ADVERTISEMENT
Unsur intrinsik karya sastra yang berkaitan dengan pesan adalah amanat. Unsur yang satu ini bisa dijumpai di hampir seluruh judul karya sastra.
ADVERTISEMENT
Tanpa adanya amanat, sebuah cerita akan terasa kurang lengkap dan memuaskan. Oleh karena itu, penting sekali memasukkan unsur intrinsik ini ke dalam karya sastra.

Unsur Intrinsik Karya Sastra yang Berkaitan dengan Pesan

Ilustrasi Unsur intrinsik karya sastra yang berkaitan dengan pesan adalah amanat., sumber gambar: Unsplash/ThoughtCatalog
Unsur intrinsik karya sastra yang berkaitan dengan pesan adalah amanat. Dalam kacamata sastra, amanat mengacu pada pesan moral, sosial, dan filosofis. Adapun karakteristik amanat yakni sebagai berikut:

1. Memberikan Kedalaman Makna

Amanat mampu meningkatkan kedalaman makna dalam suatu cerita. Hal ini memungkinkan pembaca untuk merenungkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Pengarang juga bisa menyampaikan pandangannya tentang isu atau fenomena tertentu dalam kehidupan, baik itu moralitas, cinta, kesenjangan sosial, dan lain-lain.

2. Sarana Menyampaikan Pesan Moral

Mengutip buku Materi Utama Bahasa Indonesia SMP oleh Hari Wibowo (2023), mampu menyampaikan pesan moral adalah salah satu fungsi utama dari amanat.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan melalui tokoh-tokoh maupun alur cerita yang dirangkai secara cermat oleh pengarang. Misalnya, dalam novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Novel ini mengandung pesan moral, pentingnya bersikap berani dan rela berkorban dalam melawan ketidakadilan.

3. Media Menyampaikan Kritik Sosial

Amanat memiliki posisi yang strategis sebagai media dalam menyampaikan kritik sosial. Adapun yang bisa dikritik berupa sistem tertentu atau kondisi masyarakat di suatu masa.
Tidak jarang, pengarang menulis karya sastra untuk menyoroti kesenjangan sosial, ketidakadilan, dan berbagai masalah lain. Contohnya, seperti novel "1984" karya George Orwell yang mengandung kritik tentang betapa bahayanya pengawasan negara yang berlebihan kepada rakyatnya.

4. Menyampaikan Pandangan Spiritual dan Filosofis Pengarang

Salah satu karakteristik amanat yang paling dominan adalah memiliki pandangan spiritual dan filosofis dari pengarang. Amanat dalam karya sastra sering kali berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan eksistensial tentang tujuan hidup, makna kehidupan, hingga hubungan antara manusia dan Tuhan.
ADVERTISEMENT
Jadi, unsur intrinsik karya sastra yang berkaitan dengan pesan adalah amanat. Dengan memberikan amanat pada suatu cerita, maka karya tersebut akan lebih bermakna bagi pembaca. (DLA)