Konten dari Pengguna

7 Penyakit Kucing yang Mematikan

13 April 2021 9:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hewan piaraan kucing. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hewan piaraan kucing. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kucing telah menjadi salah satu hewan favorit yang dipelihara oleh manusia. Menurut National Geographic, kucing telah dipelihara manusia sejak 4.000 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Pelihara hewan mamalia satu ini memang bukan hal yang sulit, namun bukan berarti seekor kucing akan bebas dari berbagai penyakit. Beberapa jenis penyakit yang berbahaya diketahui bisa berasal virus dan bakteri.
Berikut adalah penyakit mematikan yang bisa menimpa kucing.

Penyakit ginjal

Meskipun penyakit ginjal dapat menyerang kucing dengan ras dan usia apa pun, namun penyakit ini biasanya ditemukan pada kucing berusia tujuh tahun ke atas dengan ras berbulu panjang seperti Persia dan Angoras. Gagal ginjal akut juga dapat terjadi jika kucing menelan zat beracun seperti antibeku, pestisida, atau obat-obatan manusia seperti ibuprofen.
"Seiring bertambahnya usia, kemungkinan kucing memiliki penyakit ginjal semakin meningkat," ujar Kepala Medis IDEXX Laboratories, Roberta Relford, dikutip Policygenius.
ADVERTISEMENT
Gejala gagal ginjal pada kucing ditandai dengan bulu kering, penurunan berat badan, bau mulut, mengeluarkan air liur, dan haus yang meningkat. Jika muncul gejala tersebut, kamu dapat membawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan tes darah dan urine.

Feline immunodeficiency virus (FIV)

Ilustrasi kucing. Foto: Pixabay/wilkernet
Feline immunodeficiency virus atau FIV adalah penyakit yang bisa menyerang kucing layaknya HIV pada manusia. Virus ini ditularkan melalui gigitan dan saat masuk ke dalam darah akan menyerang sistem kekebalan kucing.
FIV dikelompokkan sebagai lentivirus atau virus yang lambat, sehingga kucing yang terinfeksi dapat terlihat normal selama bertahun-tahun. Berbeda dengan penyakit ginjal, jika kucing sudah semakin tua kemungkinan terkena FIV semakin kecil.
Oleh sebab itu, sangat diperlukan pemeriksaan rutin saat usia kucing masih dini untuk memeriksa dan mencegah FIV menghancurkan sistem kekebalan kucing.
ADVERTISEMENT

Feline Calici Virus

Feline Calici Virus menyerang saluran pernafasan, mulut, pencernaan, otot dan tulang. Gejala yang ditunjukkan adalah hilangnya nafsu makan, mata berair, hidung berlendir, luka pada lidah dan bibir, sulit bernapas dan sakit sendi. Pada kasus berat juga terjadi pneumonia, hepatitis, dan pendarahan.
Penularan Feline Calici Virus terjadi lewat lendir mata dan hidung, menghirup virus dari bersin, penggunaan mangkuk makan dan litterbox (kotak pasir untuk kucing kencing dan buang air besar) bersama, dan kontaminasi lingkungan.

Chlmydophilosis

Ilustrasi Kucing Foto: Pixabay
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydiasis felis yang kebanyakan menyerang anak kucing berusia lima sampai 12 minggu. Gejala yang ditunjukkan berupa demam, bersin dan hidung berair, hilang nafsu makan dan mata meradang. Jika tidak diobati infeksi matanya akan bertambah parah dalam dua bulan dan dapat menularkan melalui lendir matanya selama beberapa bulan.
ADVERTISEMENT
Memakan waktu pengobatan yang agak panjang selama tiga sampai empat minggu. Jika mata kucing sudah sangat parah dan tidak dapat diselamatkan akan dilakukan tindakan operasi untuk mengangkat bola matanya (enukleasi).

Leukemia

Leukemia adalah kanker sel darah putih yang dapat menyebar melalui air liur dan urine. Kucing yang terkena penyakit ini ditandai dengan diare, penyakit kulit, infeksi kandung kemih, kemandulan.
Kucing yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah kucing yang melakukan interaksi dekat dengan kucing yang terinfeksi leukimia. Interaksi tersebut bisa melalui mangkuk makanan yang dipakai secara bersama-sama, berkelahi, dan dari plasenta induknya.
Sayangnya, leukemia seringkali berakibat fatal pada kucing. Bahkan kucing yang menderita leukemia dan melakukan kemoterapi memiliki tingkat kelangsungan hidup rata-rata kurang dari setahun. Melihat tidak ada obatnya, cara terbaik untuk mencegah kucing tertular leukemia adalah dengan melakukan kunjungan rutin ke dokter hewan, memberinya vaksinasi, dan menjauhkannya dari kucing dan hewan yang terinfeksi.
ADVERTISEMENT

Feline Infectious Peritonitis

Ilustrasi hewan peliharaan kucing Foto: Pixabay
Penyakit ini disebabkan oleh virus Feline coronavirus (FCoV). Penularannya terjadi melalui liur atau feses dan melalui plasenta dari induk ke anak. Tingkat keganasan penyakit ini tergantung pada sistem kekebalan tubuh kucing yang terjangkit.

Feline Rhinotracheitis

Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes yang menyebabkan masalah pada saluran napas bagian atas. Induk kucing yang sedang hamil dan kucing dengan kekebalan tubuh yang buruk berisiko tinggi tertular.
Bersin yang tidak terkontrol menjadi salah satu gejala yang dialami. Selain itu, kucing yang terinfeksi juga mengeluarkan lendir bening atau hijau dari hidung, hilang kemampuan mencium bau, mata mengeluarkan kotoran, radang mata, seringkali kucing lebih suka memejamkan mata, demam, lemas dan keguguran.
Gejala yang ada akan membaik dalam tujuh sampai 10 hari dan kesembuhan tergantung dari kekebalan tubuhnya, nutrisi yang baik dan cairan tubuh yang terjaga.
ADVERTISEMENT
(MRT)