Begini Kondisi Alam Semesta Sebelum Big Bang Menurut Stephen Hawking

Konten dari Pengguna
5 April 2021 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Stephen Hawking (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking (Foto: REUTERS)
ADVERTISEMENT
Selama hidupnya, Stephen Hawking sering memberikan ramalan mengenai masa depan. Salah satunya pada tahun 2017, ia pernah meramalkan bahwa bumi tidak akan layak dihuni pada 2600.
ADVERTISEMENT
Selain masa depan, Hawking juga pernah mengatakan telah mengetahui kondisi alam semesta sebelum peristiwa Big Bang pada 4 Maret 2018.
Dalam sebuah wawancara dengan ilmuwan populer lain, Neil deGrasse Tyson, Hawking membicarakan teorinya tentang apa yang terjadi sebelum Big Bang. Ia mengatakan, teori yang cocok mengenai hal itu disebut dengan "proposal tanpa batas".
"Apa yang terjadi sebelum Big Bang tidak bisa didefinisikan, karena ada cara untuk mengukur apa yang terjadi," kata Hawking, dalam proposal 'tanpa batasan' itu.
Stephen Hawking. Foto: NASA
Menurut Hawking, sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu, seluruh dunia masih dalam ukuran sebuah atom. Bola atom itu dikenal juga sebagai singularitas, yang di dalamnya menyimpan energi panas yang akan meledakkan dirinya hingga terjadi Big Bang.
ADVERTISEMENT
Saat belum ada alam semesta, maka belum ada juga waktu seperti yang kita pahami sekarang.
"Karena momen sebelum Big Bang tidak ada konsekuensi observasional, jadi bisa dikatakan waktu baru dimulai ketika terjadi Big Bang," ucapnya.
Dengan begitu, tidak bisa dijelaskan bagaimana detailnya yang terjadi sebelum Big Bang. Hal ini tentu masih menjadi misteri bagi kita semua, karena kebenaran Big Bang pun masih sering menjadi perdebatan.
"Dunia memiliki kondisi yang dibatasi, dan itu (sebelum Big Bang) tidak ada batasannya," kata Hawking, kepada Tyson, dilansir Live Science.
Stephen Hawking Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Tak lama dari pernyataan tersebut, Hawking dinyatakan meninggal dunia di usia 76 tahun pada 14 Maret 2018. Selama hidupnya telah membagikan ilmu di bidang fisika kuantum, terutama teori mengenai kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking.
ADVERTISEMENT