Konten dari Pengguna

Cara Menghitung Sampel dengan Rumus Slovin

17 Juni 2021 9:53 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 2 Juni 2023 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara menghitung sampel dengan rumus Slovin. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara menghitung sampel dengan rumus Slovin. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Cara menghitung sampel dengan rumus Slovin bisa dilakukan dengan mudah. Rumus ini merupakan salah satu bidang ilmu yang digunakan saat menghitung data dengan jumlah populasi yang besar.
ADVERTISEMENT
Pada penelitian, rumus Slovin biasa digunakan untuk menghitung dan menentukan sampel yang tepat dalam sebuah penelitian. Sampel penelitian sendiri merupakan gambaran umum mengenai populasi yang mampu mewakili populasi yang diamati.
Dikutip dari Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan, dan Eksperimen oleh Slamet Riyanto, dkk., penelitian dengan populasi besar dapat mempersulit peneliti untuk pengambilan data.
Dengan demikian, seorang peneliti membutuhkan teknik pengambilan sampel. Salah satu rumus yang bisa digunakan dalam pengambilan sampel adalah rumus Slovin.

Apa Itu Rumus Slovin?

Ilustrasi rumus Slovin. Foto: International Journal of Economic Research
Secara matematis, rumus Slovin ditulis dengan n = N / (1 + (N x e²)). Dalam rumus tersebut, terlihat unsur-unsur rumus seperti n, N, dan e. Berikut adalah penjelasannya:
ADVERTISEMENT
Supaya lebih jelas, simak contoh menghitung rumus Slovin online berikut ini:

Contoh Soal 1

Profesor Danu ingin melakukan sebuah penelitian di Garut dengan populasi orang sebanyak 2.000 orang. Jika margin eror yang ditetapkan 5%, berapa jumlah data sampel yang tepat dari penelitian tersebut?
Jawaban:
Jika rumus mencari sampel n = N / (1 + (N x e²)), maka berikut adalah cara mencari sampel penelitian profesor Danu.
Sampel = 2.000 / (1 + (2.000 x 5%²))
Pertama, rubah, 5% menjadi angka desimal. Caranya adalah dengan membagikan dengan bilangan 100. Maka 5% margin eror sama dengan dengan 0,05.
Sampel = 2.000 / (1 + (2.000 x 0,05²))
ADVERTISEMENT
Sampel = 2.000 / (1 + (2.000 x 0,0025))
Sampel = 2.000 / (1 + 5)
Sampel = 2.000 / 6
Sampel = 333,3333
Jika dibulatkan, maka jumlah sampel minimal dari 2.000 populasi dengan margin error 5% adalah 333 orang.

Contoh Soal 2

Julian ingin melakukan penelitian mengenai perilaku konsumtif mahasiswa Fikom Unpad angkatan 2020.
Jika jumlah populasi mahasiswa Fikom Unpad angkatan 2020 berjumlah 1.000 orang. Maka, berapa data sampel yang digunakan jika margin error 3%?
Jawaban:
n = N / (1 + (N x e²)).
Sampel = 1.000 / (1 + (1.000 x 3%²))
Ubah 3% menjadi bilangan desimal dengan cara dibagi dengan 100. Maka, 3% sama dengan 0,03.
Sampel = 1.000 / (1 + (1.000 x 0,03²))
ADVERTISEMENT
Sampel = 1.000 / (1 + (1.000 x 0,0009))
Sampel = 1.000 / (1 + 0,9)
Sampel = 1.000 / 1,9
Sampel = 536,3157
Jika dibulatkan, maka jumlah sampel untuk penelitian yang dilakukan julian adalah 536 orang.

Pengertian Populasi dan Sampel dalam Penelitian

Ilustrasi populasi. Foto: Pexels
Dalam metodologi penelitian dikenal istilah populasi dan sampel. Populasi dan sampel merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Dikutip dari Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen oleh Slamet Riyanto, dkk., (2020: 11-12), berikut adalah pengertian populasi dan sampel dalam penelitian.

Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan dari subjek atau objek yang akan menjadi sasaran penelitian. Subjek penelitian merupakan tempat atau lokasi data variabel yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT
Obyek atau subyek yang termasuk populasi memiliki kualitas dan karakteristik tertentu. Itu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekadar jumlah obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi mencakup seluruh karakteristik subyek atau obyek tersebut.
Contoh karakteristik pada populasi misalnya motivasi kerja, disiplin kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, prosedur kerja, laba yang diperoleh, dan lain-lain.
Adapun contoh populasi misalnya dalam penelitian tentang tingkat pendidikan di suatu negara, populasi adalah seluruh penduduk negara tersebut. Dalam penelitian tentang kesehatan gigi pada remaja, populasi adalah seluruh populasi remaja di wilayah yang ditentukan.

Sampel Penelitian

Populasi sering kali terlalu besar dan sulit untuk dijangkau secara keseluruhan dalam penelitian. Oleh sebab itu, para peneliti sering kali menggunakan sampel yang lebih kecil untuk mewakili populasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Secara umum, sampel adalah bagian yang diambil dari populasi secara acak atau sistematis untuk mewakili populasi yang lebih besar.
Sampel penelitian memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama dengan karakteristik populasi, sehingga sampel yang digunakan dapat mewakili populasi yang diamati.
Sebagai contoh, dalam penelitian tentang tingkat pendidikan di suatu negara, sampel dapat berupa sekelompok siswa yang diambil secara acak dari berbagai sekolah di negara tersebut.
Penelitian yang memiliki wilayah populasi yang besar, tentunya akan mempersulit peneliti dalam pengambilan data sehingga diperlukan teknik pengambilan sampel.
Teknik pengambilan sampel harus dilakukan dengan tepat dan dapat mewakili populasi tersebut. Pengambilan sampel sangat berhubungan dengan penentuan jumlah sampel.
Penentuan jumlah sampel penelitian umumnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan rumus tertentu, salah satunya rumus Slovin.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Ukuran Sampel Penelitian?

Ilustrasi membuat penelitian. Foto: Pexels
Ukuran sampel penelitian adalah jumlah individu, elemen, atau unit yang dipilih dari populasi untuk menjadi bagian dari sampel dalam penelitian. Ketepatan jenis dan ukuran sampel yang diambil akan sangat mempengaruhi keterwakilan populasi.
Umumnya, ukuran sampel penelitian sebaiknya antara 30 hingga 500. Ukuran sampel yang tidak memadai dapat mengakibatkan hasil yang tidak akurat. Karenanya, ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan ukuran sampel yang sesuai.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menentukan Ukuran Sampel

Dikutip dari Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif oleh Muhammad Isa Alamsyahbana, dkk., (2023: 94-95), berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan ukuran sampel.
1. Tingkat Homogenitas (Kesamaan)
Tingkat homogenitas atau kesamaan anggota populasi, artinya jika anggota populasi cenderung homogen, jumlah sampel kecil pun sudah dapat mewakili populasi.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, semakin heterogen atau beragam, maka jumlah sampel yang diperlukan menjadi lebih banyak.
2. Presisi yang Diharapkan Peneliti
Semakin tinggi presisi yang dikehendaki, maka semakin besar sampel yang diperlukan. Presisi dimaknai sebagai derajat perbandingan hasil yang diperoleh dari sampel dengan hasil yang diperoleh dari populasi, yang secara statistik dikenal dengan istilah standard-error.
3. Rancangan Analisis Data Penelitian
Jumlah sampel harus menjamin data yang diperoleh dapat dianalisis dengan rancangan analisis data, baik secara deskriptif maupun statistik.
4. Ketersediaan Waktu, Biaya dan Tenaga Penelitian
Terkadang kendala waktu, biaya, dan tenaga penelitian menjadi pertimbangan utama peneliti dalam melakukan kegiatan penelitiannya.
Meski begitu, kondisi ini diharapkan bukan merupakan kendala yang menentukan bagi para peneliti, apalagi bagi peneliti-peneliti pemula.
ADVERTISEMENT
(MRT & SFR)